APBN 2016 Diketok, Jokowi Minta Pemerintah Gelar Tender
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pemerintah segera melakukan lelang dan membuka tender pasca diketoknya Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2016. Ini agar perekonomian Indonesia tidak terkontraksi lantaran tidak ada uang yang beredar di masyarakat.
Hal tersebut dikatakan Jokowi dalam pembukaan sidang kabinet paripurna membahas APBN 2016 di Istana Negara, Jakarta hari ini.
Dia mengatakan, proses tender dan lelang harus segera dimulai terutama yang berkaitan dengan belanja modal dan infrastruktur. Dengan demikian, pada Januari 2016 sudah bisa menandatangani kontrak dan uang muka sudah bisa dikeluarkan.
"Ini segera dilelang, ditenderkan, sehingga pada Januari tandatangan kontrak langsung uang muka sudah bisa keluar, kita enggak mau terjadi kontraksi pertumbuhan ekonomi gara-gara keterlambatan kita dalam melaksanakan pekerjaan yang berkaitan belanja modal utamanya infrastruktur," kata dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/10/2015).
Sementara, sambung Jokowi, saat ini penyerapan anggaran untuk APBN 2015 mencapai angka 70%. Dia berharap, pada sisa waktu dua bulan ini pemerintah dapat segera menyerap anggaran tersebut.
"Ini sudah November, sebentar lagi Desember, laporan Menkeu serapan anggaran sudah mencapai 70%, masih sisa waktu November dan Desember. Saya harapkan saudara konsen untuk melihat secara detail yang bisa secepatnya dilakukan untuk yang berkaitan dengan serapan anggaran ini segera putuskan dan lakukan," tegasnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, serapan anggaran tahun ini bisa mencapai target hingga sekitar 94%. "Sehingga target serapan anggaran 2015 segera bisa kita lakukan dan target antara 92% sampai 94% benar-benar bisa kita capai," tandasnya.
Hal tersebut dikatakan Jokowi dalam pembukaan sidang kabinet paripurna membahas APBN 2016 di Istana Negara, Jakarta hari ini.
Dia mengatakan, proses tender dan lelang harus segera dimulai terutama yang berkaitan dengan belanja modal dan infrastruktur. Dengan demikian, pada Januari 2016 sudah bisa menandatangani kontrak dan uang muka sudah bisa dikeluarkan.
"Ini segera dilelang, ditenderkan, sehingga pada Januari tandatangan kontrak langsung uang muka sudah bisa keluar, kita enggak mau terjadi kontraksi pertumbuhan ekonomi gara-gara keterlambatan kita dalam melaksanakan pekerjaan yang berkaitan belanja modal utamanya infrastruktur," kata dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/10/2015).
Sementara, sambung Jokowi, saat ini penyerapan anggaran untuk APBN 2015 mencapai angka 70%. Dia berharap, pada sisa waktu dua bulan ini pemerintah dapat segera menyerap anggaran tersebut.
"Ini sudah November, sebentar lagi Desember, laporan Menkeu serapan anggaran sudah mencapai 70%, masih sisa waktu November dan Desember. Saya harapkan saudara konsen untuk melihat secara detail yang bisa secepatnya dilakukan untuk yang berkaitan dengan serapan anggaran ini segera putuskan dan lakukan," tegasnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, serapan anggaran tahun ini bisa mencapai target hingga sekitar 94%. "Sehingga target serapan anggaran 2015 segera bisa kita lakukan dan target antara 92% sampai 94% benar-benar bisa kita capai," tandasnya.
(izz)