Neraca Perdagangan RI Oktober Surplus Rp13,6 Triliun
Neraca Perdagangan RI Oktober Surplus Rp13,6 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Nilai neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2015 mengalami surplus USD1,01 miliar atau sekitar Rp13,63 miliar (kurs Rp13.500/USD). Hal ini dipicu surplus sektor nonmigas sebesar USD1,39 miliar, sementara sektor migas defisit USD0,38 miliar.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menyebutkan, secara kumulatif dari Januari hingga Oktober 2015, nilai neraca perdagangan Indonesia surplus USD8,16 miliar. Hal ini disebabkan oleh nilai ekspor Oktober lebih tinggi dibanding nilai impor periode tersebut.
"Nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2015 mencapai USD12,08 miliar, atau menurun 4,00% dibanding ekspor September 2015. Demikian juga dibanding Oktober 2014 menurun 20,98%," katanya di gedung BPS, Jakarta, Senin (16/11/2015).
Suryamin menuturkan, ekspor nonmigas periode Oktober 2015 mencapai USD10,71 miliar atau turun 3,86% dibanding bulan sebelumnya. Sementara ekspor migas turun 5,09% dari USD14,5 miliar menjadi USD13,7 miliar pada Oktober 2015.
"Penurunan ekspor migas disebabkan menurunnya ekspor minyak mentah 32,15% menjadi USD400,5 juta, dan ekspor minyak turun 11,21% menjadi USD95,6 juta. Sementara ekspor gas naik 16,92% menjadi USD883,4 juta," imbuh dia.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia periode Januari-Oktober 2015 mencapai USD127,21 miliar atau turun 14,04% dibanding periode sama 2014.
Sementara nilai impor Indonesia periode Oktober 2015 mencapai USD11,07 miliar atau turun 4,27% dibanding bulan sebelumnya. Hal ini didapat dari impor nonmigas Oktober 2015 sebesar UDD9,31 miliar dan impor migas periode tersebut mencapai USD1,76 miliar.
"Secara kumulatif nilai impor Indonesia pada Januari-Oktober 2015 sebesar USD119,05 miliar, turun USD30,64 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya," pungkas Suryamin.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menyebutkan, secara kumulatif dari Januari hingga Oktober 2015, nilai neraca perdagangan Indonesia surplus USD8,16 miliar. Hal ini disebabkan oleh nilai ekspor Oktober lebih tinggi dibanding nilai impor periode tersebut.
"Nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2015 mencapai USD12,08 miliar, atau menurun 4,00% dibanding ekspor September 2015. Demikian juga dibanding Oktober 2014 menurun 20,98%," katanya di gedung BPS, Jakarta, Senin (16/11/2015).
Suryamin menuturkan, ekspor nonmigas periode Oktober 2015 mencapai USD10,71 miliar atau turun 3,86% dibanding bulan sebelumnya. Sementara ekspor migas turun 5,09% dari USD14,5 miliar menjadi USD13,7 miliar pada Oktober 2015.
"Penurunan ekspor migas disebabkan menurunnya ekspor minyak mentah 32,15% menjadi USD400,5 juta, dan ekspor minyak turun 11,21% menjadi USD95,6 juta. Sementara ekspor gas naik 16,92% menjadi USD883,4 juta," imbuh dia.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia periode Januari-Oktober 2015 mencapai USD127,21 miliar atau turun 14,04% dibanding periode sama 2014.
Sementara nilai impor Indonesia periode Oktober 2015 mencapai USD11,07 miliar atau turun 4,27% dibanding bulan sebelumnya. Hal ini didapat dari impor nonmigas Oktober 2015 sebesar UDD9,31 miliar dan impor migas periode tersebut mencapai USD1,76 miliar.
"Secara kumulatif nilai impor Indonesia pada Januari-Oktober 2015 sebesar USD119,05 miliar, turun USD30,64 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya," pungkas Suryamin.
(izz)
Explore More