Harga Minyak AS Naik Tipis Pascaserangan Paris
A
A
A
SINGAPURA - Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) naik tipis pada awal perdagangan di Asia hari ini, menjauh dari level terendah lebih dari dua bulan pada pekan lalu pascaserangan Paris dan serangan udara Prancis ke Suriah.
Meskipun naik, analis mengatakan bahwa harga minyak kemungkinan akan tetap pada tingkat rendah karena pasar minyak masih kelebihan pasokan.
Diperkirakan produksi minyak tahun ini melampaui permintaan, dengan produksi 700.000-2,5 juta barel per hari (bph), dan banyak spekulan telah memposisikan diri pada koreksi harga lebih lanjut.
Minyak mentah berjangka AS bulan depan diperdagangkan pada USD41,87/barel, naik 14 sen dari penutupan terakhir dan USD1,13 per barel di atas pekan lalu.
"Harga minyak akan tetap stabil di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik pascaserangan Paris. Kenaikan harga terbatas karena produksi minyak Suriah kurang dari 25.000 bph dan pasar telah kelebihan pasokan," kata ANZ Bank, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (17/11/2015).
Commodity Futures Trading Commission (CFTC) AS menyebut, manajer keuangan memangkas kontrak minyak mentah berjanga AS berjangka dan opsi posisi mereka ke level terendah dalam tiga bulan selama sepekan yang berakhir pada 10 November lalu.
Sementara kalangan spekulan memangkas minyak berjangka dan opsi gabungan posisi di New York dan London sebanyak 27.456 kontrak menjadi 127.351 selama periode tersebut. Pemangkasan kontrak secara paralel meningkat untuk kontrak aktif karena spekulasi menurunnya harga minyak lebih lanjut.
Meskipun naik, analis mengatakan bahwa harga minyak kemungkinan akan tetap pada tingkat rendah karena pasar minyak masih kelebihan pasokan.
Diperkirakan produksi minyak tahun ini melampaui permintaan, dengan produksi 700.000-2,5 juta barel per hari (bph), dan banyak spekulan telah memposisikan diri pada koreksi harga lebih lanjut.
Minyak mentah berjangka AS bulan depan diperdagangkan pada USD41,87/barel, naik 14 sen dari penutupan terakhir dan USD1,13 per barel di atas pekan lalu.
"Harga minyak akan tetap stabil di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik pascaserangan Paris. Kenaikan harga terbatas karena produksi minyak Suriah kurang dari 25.000 bph dan pasar telah kelebihan pasokan," kata ANZ Bank, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (17/11/2015).
Commodity Futures Trading Commission (CFTC) AS menyebut, manajer keuangan memangkas kontrak minyak mentah berjanga AS berjangka dan opsi posisi mereka ke level terendah dalam tiga bulan selama sepekan yang berakhir pada 10 November lalu.
Sementara kalangan spekulan memangkas minyak berjangka dan opsi gabungan posisi di New York dan London sebanyak 27.456 kontrak menjadi 127.351 selama periode tersebut. Pemangkasan kontrak secara paralel meningkat untuk kontrak aktif karena spekulasi menurunnya harga minyak lebih lanjut.
(rna)