Pabrik Pulp Anak Usaha APP Dorong Ekonomi Sumsel

Jum'at, 20 November 2015 - 14:20 WIB
Pabrik Pulp Anak Usaha APP Dorong Ekonomi Sumsel
Pabrik Pulp Anak Usaha APP Dorong Ekonomi Sumsel
A A A
JAKARTA - Pembangunan pabrik pulp PT OKI Pulp And Paper di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan yang ditargetkan beroperasi April 2016, akan mendongkran ekonomi daerah tersebut.

Anak usaha PT APP Sinar Mas ini progres pembangunannya sudah mencapai 55,53% per November 2015. Pabrik ini memiliki lahan seluas 1.700 hektare atau sepertiga dari luas Kabupaten OKI yang mulai dibangun sejak 2013.

Lokasi dipilih di OKI karena sudah ada ratusan ribu hektare lahan HTI milik perusahaan yang sudah ditanami sejak 2005. Selain memiliki lahan HTI sendiri, perusahaan juga menyiapkan berbagai infrastruktur penunjang seperti pelabuhan di Selat Bangka, pembangkit listrik biomassa berkapasitas 500 MW, dan sistem 17 pabrik yang terintegrasi.

Direktur Pengelola Sinar Mas G Sulistiyanto mengatakan, pabrik pulp terbesar di Asia dengan investasi Rp35 triliun ini akan mengekspor dua juta ton pulp dan 500 ribu ton tisu senilai USD1,5 miliar pada tahun pertama.

"Perusahaan berharap target ini bisa dicapai, karena jika tertunda lagi maka akan menambah biaya investasi," ujar dia dalam rilisnya, Jumat (20/11/2015).

Perusahaan sempat mendapatkan acaman ketersediaan barang baku karena beberapa lahan Hutan Tanaman Industri (HTI) terbakar akibat bencana kebakaran hutan dan lahan tahun ini.

"Perusahaan juga menjadi korban atas kebakaran hutan dan lahan yang terjadi, tentunya ini mengganggu rencana ke depan. Saat ini sudah ada rencana revitalisasi lahan yang terbakar untuk memastikan ketersediaan bahan baku di masa datang," kata dia.

Manajer Site APP OKI Gadang Hartawan menuturkan, kebutuhan bahan baku APP OKI disuplai dari lahan HTI seluas 470.000 ha di OKI dan Musi Banyuasin. Berdasarkan estimasi sementara, terdapat 10% lahan terbakar, sementara kebutuhan suplai pohon akasia per tahun hanya dari lahan seluas 60-70 ha.

"Dari hitung-hitungan ini maka suplai bahan baku tetap terjaga karena masih ada cadangan," kata ucap dia.

Direktur APP Suhendra Wiriadinata mengatakan, bisnis bubur kertas dan tisu sangat menggiurkan pada masa mendatang seiring semakin tingginya permintaan, terutama di China.

"Dari dua juta ton pulp yang dihasilkan, sebanyak 80% diekspor, sementara 20% akan dibuat tisu dan 95% persennya juga diekspor, serta sebagian besar tujuan ke Tiongkok," jelas dia.

Keberadaan APP OKI ini diharapkan dapat semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah itu. Saat ini, tenaga kerja yang bekerja di APP OKI mencapai 15 ribu orang untuk pembangunan pabrik.

Kemudian setelah beroperasi akan berkurang menjadi hanya 3.500 orang ditambah 15.000 ribu orang tenaga kerja tidak langsung. Keberadaan APP OKI ini diperkirakan akan mendongkrak ekspor Sumsel sebesar 32%, sedangkan PDRB sebesar 11%.

Sementara, dalam proses pembangunan ini perusahaan juga telah menyalurkan dana CSR sebesar Rp21,83 miliar untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, beasiswa, dan pendirian sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD) di OKI.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6271 seconds (0.1#10.140)