Peruri Jajaki Kerjasama Teknologi Keamanan Dokumen Sekuriti
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) menggelar konferensi internasional sekaligus diskusi regional untuk membahas teknologi keamanan pencetakan dokumen sekuriti.
Direktur Utama Perum Peruri, Prasetio mengatakan konferensi internasional ini secara rutin dilaksanakan sejak 2002. Ini merupakan konferensi kedua yang dilaksanakan di Jakarta setelah konferensi yang sama dilaksanakan pada 2004.
"Kegiatan ini merupakan forum diskusi regional sebagai sarana komunikasi dan pertukaran informasi, khususnya tentang teknologi keamanan pencetakan dokumen, seperti uang kertas, pita cukai, paspor, visa, identitas pribadi, dokumen kendaraan dan lisensi," ucapnya dalam pembukaan High Security Printing Conference Asia di Shangri-La Hotel, Jakarta, Selasa (8/12/2015).
(Baca Juga: Perum Peruri Bidik Pendapatan Rp3 Triliun)
Konferensi ini diikuti oleh sekitar 260 peserta dari 27 negara yang terdiri dari 71 perusahaan di bidang pencetakan dokumen sekuriti dan beberapa bank sentral. Negara yang terlibat diantaranya Perancis, Inggris, Jerman, Amerika Serikat, Australia, Belanda, Jepang, Korea Selatan, Swiss, Spanyol dan Jepang.
"Tidak menutup kemungkinan melalui konferensi ini, kami bisa menjajaki untuk bekerjasama dengan perusahaan bedang pencetakan dokumen sekuriti dari negara lain," harapnya.
Pada kesempatan tersebut, Peruri akan mempresentasikan tiga topik yaitu pertama tentang pentingnya desian uang rupiah yang mempresentasikan keragaman budaya Indonesia sebagai bagian dari kekayaan bangsa. Kedua, pencangkokan chip pada uang kertas sebagai bagian dari antisipasi perkembangan teknologi di bidang security printing.
Ketiga, perkembangan, klasifikasi, dan tingkatan security features pada uang kertas (banknote) di berbagai negara sebagai benchmark dalam menerapkan standar desain keamanan uang kertas.
Direktur Utama Perum Peruri, Prasetio mengatakan konferensi internasional ini secara rutin dilaksanakan sejak 2002. Ini merupakan konferensi kedua yang dilaksanakan di Jakarta setelah konferensi yang sama dilaksanakan pada 2004.
"Kegiatan ini merupakan forum diskusi regional sebagai sarana komunikasi dan pertukaran informasi, khususnya tentang teknologi keamanan pencetakan dokumen, seperti uang kertas, pita cukai, paspor, visa, identitas pribadi, dokumen kendaraan dan lisensi," ucapnya dalam pembukaan High Security Printing Conference Asia di Shangri-La Hotel, Jakarta, Selasa (8/12/2015).
(Baca Juga: Perum Peruri Bidik Pendapatan Rp3 Triliun)
Konferensi ini diikuti oleh sekitar 260 peserta dari 27 negara yang terdiri dari 71 perusahaan di bidang pencetakan dokumen sekuriti dan beberapa bank sentral. Negara yang terlibat diantaranya Perancis, Inggris, Jerman, Amerika Serikat, Australia, Belanda, Jepang, Korea Selatan, Swiss, Spanyol dan Jepang.
"Tidak menutup kemungkinan melalui konferensi ini, kami bisa menjajaki untuk bekerjasama dengan perusahaan bedang pencetakan dokumen sekuriti dari negara lain," harapnya.
Pada kesempatan tersebut, Peruri akan mempresentasikan tiga topik yaitu pertama tentang pentingnya desian uang rupiah yang mempresentasikan keragaman budaya Indonesia sebagai bagian dari kekayaan bangsa. Kedua, pencangkokan chip pada uang kertas sebagai bagian dari antisipasi perkembangan teknologi di bidang security printing.
Ketiga, perkembangan, klasifikasi, dan tingkatan security features pada uang kertas (banknote) di berbagai negara sebagai benchmark dalam menerapkan standar desain keamanan uang kertas.
(akr)