Pinjaman dari China Terkait Tiga Ruas Tol Tahap Finalisasi

Senin, 14 Desember 2015 - 15:29 WIB
Pinjaman dari China...
Pinjaman dari China Terkait Tiga Ruas Tol Tahap Finalisasi
A A A
JAKARTA - Pinjaman pendanaan dari pemerintah China terkait pembangunan tiga ruas tol, yakni ruas Tol Balikpapan-Samarinda (Rp763 miliar), Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Rp3,4 triliun), serta Solo-Kertosono (Rp2,83 triliun) sudah berada dalam tahap finalisasi.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hediyanto W Husaeni mengatakan, saat ini proses loan (pinjaman) tersebut sudah berada di Kementerian Perdagangan China.

"Sedang dalam tahap finalisasi atau berada di Kementerian Perdagangan China sebab loan itu melalui bank ekspor-impor China. Tahun depan kita harapkan sudah bisa cair," ujarnya, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurut Hediyanto, proses loan tersebut harus diproses secara teknis sehingga membutuhkan waktu melalui birokrasi antara pemerintah Indonesia dan pemerintah China. Namun, berbeda dengan ruas Tol Manado-Bitung yang juga memanfaatkan loan China diharapkan bisa lebih cepat cair dalam waktu dua minggu ke depan. "Kalau untuk Manado-Bitung ini lebih cepat kira-kira dua pekan ke depan," tandasnya.

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil mengungkapkan telah menyetujui komitmen pinjaman tersebut. “Saya sudah tanda tangani (persetujuan) pinjaman untuk tiga tol, satu lagi akan menyusul,” ujarnya, belum lama ini.

Menurut Sofyan, setelah komitmen pencairan ditandatangani, selanjutnya wewenang untuk pencairan berada di Kementerian Keuangan. Pemerintah akan mempercepat pencairan pinjaman yang diperuntukkan proyek-proyek infrastruktur. Selama ini, proses pencairan terkesan lambat sebab ada permasalahan di kedua belah pihak, baik pemerintah maupun pihak kreditur. Salah satunya minim persiapan proyek.

Sementara Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebelumnya meminta, pencairan pinjaman China sudah harus selesai dalam tiga bulan setelah penandatanganan kontrak pada 23 September 2015.

Menteri Basuki bahkan mengancam akan memutus kontrak pinjaman China apabila pencairannya molor. “Saya sudah bilang ke Duta Besar China, tiga bulan tidak selesai, kami cancel,” pungkasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7622 seconds (0.1#10.140)