Pertumbuhan Ekonomi RI Hanya 5,5% Tahun Depan Versi Pengusaha

Senin, 14 Desember 2015 - 14:47 WIB
Pertumbuhan Ekonomi RI Hanya 5,5% Tahun Depan Versi Pengusaha
Pertumbuhan Ekonomi RI Hanya 5,5% Tahun Depan Versi Pengusaha
A A A
JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mampu tumbuh 5,5% pada tahun depan. Prediksi ini lebih kecil dari asumsi pertumbuhan yang dicanangkan pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2016 yaitu 5,8% hingga 6,2%.

Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengutarakan proyeksi tersebut sangat moderat dan didasari pertimbangan atas perkembangan ekonomi global maupun reformasi ekonomi dalam negeri yang memang ada perbaikan, namun masih belum terlalu kuat.

"Pemulihan perekonomian Amerika Serikat dan kawasan Eropa, tumbuhnya perekonomian negara berkembang dan emerging countries, serta masih rendahnya harga minyak dunia yang menguntungkan bagi negara pengimpor minyak menjadi faktor yang berpengaruh terhadap ekonomi di Tanah Air tahun depan," ka‎tanya dalam Konferensi Pers Apindo di Jakarta, Senin (14/12/2015).

Sementara perlambatan ekonomi China yang hanya mampu tumbuh 6,3% tahun depan, menurutynya juga perlu diwaspadai pemerintah. Pasalnya, China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia dalam berbagai sektor.

"Perlambatan pertumbuhan ekonomi ‎China ini akan berimbas terhadap neraca perdagangan Indonesia," imbuh dia.

(Baca Juga: BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Hanya 5,2%)

Sementara itu kondisi di dalam negeri yang memengaruhi perekonomian tahun depan, Dia menerangkan adalah terkait perbaikan konsumsi pemerintah dan investasi dengan mempercepat pembangunan infrastruktur. Mulai dari jalan tol, pelabuhan, hingga listrik yang sejalan dengan upaya pengurangan biaya logistik melalui pembenahan sistem logistik nasional.

Selain itu menurutnya perbaikan iklim investasi melalui paket-paket deregulasi kebijakan ekonomi juga memengaruhi pertumbuhan ekonomi tahun depan. Karena, berbagai paket tersebut mengurangi de-bottlenecking hambatan aktivitas usaha.

"Diperkirakan investasi tumbuh 8,6% hingga 9% yang didorong meningkatnya permintaan domestik dan aktivitas ekspor," terangnya

Dia menambahkan, kestabilan sosial-politik yang diperkirakan semakin baik sejalan dengan meningkatnya kemampuan pemerintah untuk mendapatkan dukungan politik dalam negeri juga memengaruhi‎ kondisi ekonomi pada 2016.

"Berlangsungnya Pilkada serentak tahap pertama secara lancar dan damai menjadi modal kuat bagi penguatan kelembagaan politik Indonesia saat ini dan mendatang," pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6345 seconds (0.1#10.140)