Hadapi Pasar Bebas ASEAN, RI Masuk Tahun Persaingan di 2016

Jum'at, 01 Januari 2016 - 11:14 WIB
Hadapi Pasar Bebas ASEAN, RI Masuk Tahun Persaingan di 2016
Hadapi Pasar Bebas ASEAN, RI Masuk Tahun Persaingan di 2016
A A A
SEMARANG - Menyambut tahun baru 2016, pakar ekonomi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, FX Sugiyanto menekankan Indonesia harus menganggap serius Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai berlaku awal tahun ini.

Menurutnya di 2016 adalah tahun persaingan setiap elemendi Indonesia dengan dibukanya keran pasar bebas ASEAN tersebut “Di tahun ini, siapa yang sudah siap maka akan berjaya. Namun sebaliknya, bagi mereka yang belum siap, maka akan tersingkir dengan sendirinya,” jelasnya, Jumat (1/1/2016).

Dia juga menerangkan bahwa MES memiliki dua dampak bagi kehidupan masyarakat. Pertam yakni bias positif dan juga dampak negatif dari pergulatan perdagangan bebas itu. MEA sendiri diyakininya akan membuat masyarakat untuk terus meningkatkan kualitas hidupnya, baik kualitas personal maupun produk-produk agar mampu bersaing dengan bangsa lain.

(Baca Juga: Hadapi Pasar Bebas ASEAN, Jokowi Soroti Empat Hal)

Dengan persaingan yang semakin ketat itu, maka Dia menekankan kualitas baik jasa maupun barang yang beredar di Indonesia ini juga akan semakin bermutu. “Dampak negatifnya jika masyarakat belum siap, mereka hanya akan menjadi penonton dan tersingkir. Sebab bangsa lain sudah jauh-jauh hari menyiapkan kedatangan tahun 2016 ini,” imbuhnya.

Semua elemen menurutnya siap tidak siap harus siap menghadapi tahun ini. Meski begitu, pendampingan dan proteksi dari pemerintah juga sangat diperlukan agar masyarakat dapat eksis dan mampu bersaing dengan tenaga kerja atau produk-produk dari Negara asing.

“Edukasi dan pendampingan harus terus dilakukan, meski saat ini sudah memasuki tahun MEA, namun masih terbuka kesempatan untuk mematangkan berbagai persiapan. Apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah selama ini harus terus digalakkan agar nantinya dapat berhasil sesuai apa yang dicita-citakan,” pungkasnya.

(Baca Juga: Indonesia Menakutkan Bagi Singapura di Pasar Bebas)

Di sisi lain, Kepala Dinas Koperasi dan Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Semarang, Litani Satyawati mengaku jika Kota Semarang yakin dapat bersaing dalam menghadapi MEA. Nantinya, produk-produk dari 11.383 UMKM Kota Semarang akan mampu bersaing dengan produk-produk dari luar negeri.

“Bahkan kami sudah tidak sabar menanti tahun ini. Persiapan demi persiapan sudah kami lakukan jauh-jauh hari. Saat ini, kami yakin mampu bersaing dalam perdagangan bebas atau MEA itu. Tidak hanya menjadi target pasar, tetapi juga menjadi pelaku pasar,” pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4874 seconds (0.1#10.140)