Pemerintah Integrasikan Jalur Tol
A
A
A
JAKARTA - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mengumpulkan semua badan usaha jalan tol di Pulau Jawa untuk mencari solusi menumpuknya kendaraan di ruas-ruas tol. Sebagai regulator pemerintah berusaha mengintegrasikan jalur tol yang ada.
Kepala BPJT Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna mengatakan, rencana integrasi jalur tol tersebut mengingat dari sisi kapasitas dan pengoperasian jalur tol di Pulau Jawa juga sudah tidak memadai.
"Solusi yang ada sekarang ialah memperlebar ruas atau menambah kapasitas, dan dari sisi operasional kita genjot dengan penggunaan uang elektornik bagi pengguna tol. Untuk yang kedua ini, uang elektronik akan kita paksa, supaya masyarakat bisa menggunakan uang elektronik," ujarnya di Jakarta, Kamis (7/1/2016).
Dari sisi penambahan kapasitas jalan tol akan dilakukan dengan mengkaji penambahan ruas tol baru. Misalnya, Tol Jakarta-Cikampek II, Jakarta-Tangerang II dan jalur Tol Jagorawi II.
Herry mengungkapkan, selain solusi tersebut, idealnya penggunaan public transport juga sudah harus dilakukan. "Kalau cuma memperlebar ruas dan menerapkan sistem operasi dengan uang elektronik tapi dari sisi pengguna kendaraan juga bertambah, saya kira akan sama saja. Tapi, yang bisa kita lakukan, kita segerakan," ucap dia.
Dia menegaskan, pekerjaan rumah BPJT saat ini adalah ada pada mengintegrasikan jalur tol di Pulau Jawa, sehingga penggunaan uang elektronik bisa lebih mudah dengan satu sistem yang ada. Ke depan, dengan sistem tol yang terintegrasi maka hambatan jalan tol, seperti gardu atau gerbang tol sudah ditiadakan.
"Atau kalau perlu, kita memakai sistem integrasi antara pengelola tol CMNP dan Jasa Marga yang kami lihat cukup efisien. Ini belum terjadi di ruas tol dengan kapadatan yang besar diantaranya Tol Tangerang-Merak, Jakarta-Cikampek serta tol Cikopo-Palimanan di mana ada tiga badan usaha berbeda di sana," ujarnya.
Jalan tol Tangerang-Merak saat ini dioperasikan oleh Badan Usaha PT Marga Mandala Sakti yang merupakan anak usaha Astra Group. Adapun Jalan tol Jakarta-Cikampek dan jalan Tol Cikopo-Palimanan saat ini dioperasikan Jasa Marga dan PT Lintas Marga Sedaya. "Kami harapkan pada masa mendatang tidak adalagi gerbang atau gardu-gardu tol yang memang cukup menghambat. Misalnya yang ada sekarang pada gerbang tol Cikarang Utama di jalur tol Jakarta-Cikampek dan Gerbang tol Cikopo," ujar Herry.
Nantinya dengan pengintegrasian sistem jalur tol akan diatur melalui mekanisme kerja sama operasi atau pembagian pendapatan. Dia menambahkan, saat ini dari arah Merak hingga ke Cirebon ke ujung melintasi Jawa Tengah akan dioperasikan oleh badan usaha tol yang berbeda. Selain jasa Marga, Marga Mandala Sakti maupun PT LMS, ada lagi PT Waskita yang saat ini sedang membangun dan mengoperasikan jalur tol trans jawa.
"Sehingga integrasi ini kami lihat cukup penting ke depan. dalam waktu enam hingga satu tahun ke depan, fokus utama kami bagaimana semua pengendara tol menggunakan uang elektronik. Tentu ini juga akan kita koordinasikan dengan Bank Indonesia terkait pelibatan bank-bank di Indonesia," jelasnya.
Sementara itu, Corporate Secretary PT Jasa Marga (persero) Tbk, Muhammad Sofyan mengatakan, pihaknya akan mendukung langkah dan rencana pemerintah mencari solusi yang efisien mengatasi titik kemacetan di jalan tol. "Kita tetap akan mencari solusi bersama berdasarkan evaluasi regulator jalan tol dalam hal ini BPJT kementerian PUPR," ujar dia.
Dia menambahkan, dalam rangka meningkatkan pelayanan serta kelancaran distribusi barang dan jasa. Jasa Marga telah berupaya meningkatkan kapasitas atau kemampuan layanan jalan tol jakarta cikampek.
"Saat ini kapasitas jalan Jakarta Cikampek sudah melebihi kapasitasnya. Secara rata rata pada jalan tol Jakarta Cikampek, volume lalu lintas yg lewat setiap hari sudah lebih besar dari kapasitas jalan yg tersedia. Untuk meningkatkan kapasitas jalan Jasa Marga telah beberapa tahun belakangan ini melakukan pelebaran jalan secara bertahap sehingga saat ini pada ruas cawang sampai dgn cikarang timur sudah 2 kali 4 lajur. Dan ruas Cikarang timur cikampek sudah 2 kali 3 lajur," jelasnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, sesuai kebutuhan masyarakat untuk melakukan aktifitas ekonomi yg semakin meningkat dari tahun ke tahun seiring dgn pertumbuhan ekonomi. Jasa Marga mengusulkan pada Pemerintah melalui BPJT KemenPUPR proyek inisiatif/prakarsa untuk membangun Jakarta Cikampek Elevated dan Jakarta Cikampek 2 Selatan. "Kami telah mengusulkan kepada pemerintah dan sedang dalam tahapan evaluasi oleh BPJT," ujarnya.
Untuk ruas tol baru tersebut, usulan Jasa Marga sebagai pemrakarsa telah disetujui oleh Menteri PUPR. "Untuk selanjutnya Jasa Marga akan melengkapi dokumen dokumen yg antara lain desain awal, dokumen Amdal untuk kmudian disampaikan kepada Kemen PUPR untuk ditindaklanjuti penetapan lokasi oleh Gubernur Jawa Barat," pungkasnya.
Kepala BPJT Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna mengatakan, rencana integrasi jalur tol tersebut mengingat dari sisi kapasitas dan pengoperasian jalur tol di Pulau Jawa juga sudah tidak memadai.
"Solusi yang ada sekarang ialah memperlebar ruas atau menambah kapasitas, dan dari sisi operasional kita genjot dengan penggunaan uang elektornik bagi pengguna tol. Untuk yang kedua ini, uang elektronik akan kita paksa, supaya masyarakat bisa menggunakan uang elektronik," ujarnya di Jakarta, Kamis (7/1/2016).
Dari sisi penambahan kapasitas jalan tol akan dilakukan dengan mengkaji penambahan ruas tol baru. Misalnya, Tol Jakarta-Cikampek II, Jakarta-Tangerang II dan jalur Tol Jagorawi II.
Herry mengungkapkan, selain solusi tersebut, idealnya penggunaan public transport juga sudah harus dilakukan. "Kalau cuma memperlebar ruas dan menerapkan sistem operasi dengan uang elektronik tapi dari sisi pengguna kendaraan juga bertambah, saya kira akan sama saja. Tapi, yang bisa kita lakukan, kita segerakan," ucap dia.
Dia menegaskan, pekerjaan rumah BPJT saat ini adalah ada pada mengintegrasikan jalur tol di Pulau Jawa, sehingga penggunaan uang elektronik bisa lebih mudah dengan satu sistem yang ada. Ke depan, dengan sistem tol yang terintegrasi maka hambatan jalan tol, seperti gardu atau gerbang tol sudah ditiadakan.
"Atau kalau perlu, kita memakai sistem integrasi antara pengelola tol CMNP dan Jasa Marga yang kami lihat cukup efisien. Ini belum terjadi di ruas tol dengan kapadatan yang besar diantaranya Tol Tangerang-Merak, Jakarta-Cikampek serta tol Cikopo-Palimanan di mana ada tiga badan usaha berbeda di sana," ujarnya.
Jalan tol Tangerang-Merak saat ini dioperasikan oleh Badan Usaha PT Marga Mandala Sakti yang merupakan anak usaha Astra Group. Adapun Jalan tol Jakarta-Cikampek dan jalan Tol Cikopo-Palimanan saat ini dioperasikan Jasa Marga dan PT Lintas Marga Sedaya. "Kami harapkan pada masa mendatang tidak adalagi gerbang atau gardu-gardu tol yang memang cukup menghambat. Misalnya yang ada sekarang pada gerbang tol Cikarang Utama di jalur tol Jakarta-Cikampek dan Gerbang tol Cikopo," ujar Herry.
Nantinya dengan pengintegrasian sistem jalur tol akan diatur melalui mekanisme kerja sama operasi atau pembagian pendapatan. Dia menambahkan, saat ini dari arah Merak hingga ke Cirebon ke ujung melintasi Jawa Tengah akan dioperasikan oleh badan usaha tol yang berbeda. Selain jasa Marga, Marga Mandala Sakti maupun PT LMS, ada lagi PT Waskita yang saat ini sedang membangun dan mengoperasikan jalur tol trans jawa.
"Sehingga integrasi ini kami lihat cukup penting ke depan. dalam waktu enam hingga satu tahun ke depan, fokus utama kami bagaimana semua pengendara tol menggunakan uang elektronik. Tentu ini juga akan kita koordinasikan dengan Bank Indonesia terkait pelibatan bank-bank di Indonesia," jelasnya.
Sementara itu, Corporate Secretary PT Jasa Marga (persero) Tbk, Muhammad Sofyan mengatakan, pihaknya akan mendukung langkah dan rencana pemerintah mencari solusi yang efisien mengatasi titik kemacetan di jalan tol. "Kita tetap akan mencari solusi bersama berdasarkan evaluasi regulator jalan tol dalam hal ini BPJT kementerian PUPR," ujar dia.
Dia menambahkan, dalam rangka meningkatkan pelayanan serta kelancaran distribusi barang dan jasa. Jasa Marga telah berupaya meningkatkan kapasitas atau kemampuan layanan jalan tol jakarta cikampek.
"Saat ini kapasitas jalan Jakarta Cikampek sudah melebihi kapasitasnya. Secara rata rata pada jalan tol Jakarta Cikampek, volume lalu lintas yg lewat setiap hari sudah lebih besar dari kapasitas jalan yg tersedia. Untuk meningkatkan kapasitas jalan Jasa Marga telah beberapa tahun belakangan ini melakukan pelebaran jalan secara bertahap sehingga saat ini pada ruas cawang sampai dgn cikarang timur sudah 2 kali 4 lajur. Dan ruas Cikarang timur cikampek sudah 2 kali 3 lajur," jelasnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, sesuai kebutuhan masyarakat untuk melakukan aktifitas ekonomi yg semakin meningkat dari tahun ke tahun seiring dgn pertumbuhan ekonomi. Jasa Marga mengusulkan pada Pemerintah melalui BPJT KemenPUPR proyek inisiatif/prakarsa untuk membangun Jakarta Cikampek Elevated dan Jakarta Cikampek 2 Selatan. "Kami telah mengusulkan kepada pemerintah dan sedang dalam tahapan evaluasi oleh BPJT," ujarnya.
Untuk ruas tol baru tersebut, usulan Jasa Marga sebagai pemrakarsa telah disetujui oleh Menteri PUPR. "Untuk selanjutnya Jasa Marga akan melengkapi dokumen dokumen yg antara lain desain awal, dokumen Amdal untuk kmudian disampaikan kepada Kemen PUPR untuk ditindaklanjuti penetapan lokasi oleh Gubernur Jawa Barat," pungkasnya.
(dmd)