Jokowi: Tidak Perlu Takut Hadapi MEA
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat Indonesia agar tidak takut menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai diterapkan per 1 Januari 2016.
Meski dihadapkan pada kompetisi dengan negara-negara tetangga, Jokowi optimistis, Indonesia mampu bersaing di MEA.
Jokowi mengatakan, kehawatiran juga muncul dari negara lain karena kondisi ekonomi sulit diprediksi. Negara-negara kompetitor juga takut produk Indonesia akan membanjiri negara mereka.
"Kenapa kita ikut-ikutan takut? Seharusnya kita percaya diri meski banyak yang harus dibenahi tapi kita bisa bersaing," kata dia saat memberikan sambutan dalam Rakernas I PDIP di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2016).
Jokowi menyebutkan, Indonesia saat ini tidak hanya tengah menghadapi tantangan besar MEA, tetapi juga problem ketimpangan wilayah serta lebarnya jarak antara si kaya dan si miskin.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga menyinggung problem pembangunan perbatasan yang diwariskan pemerintahan-pemerintahan periode sebelumnya.
"Sebab itu tidak ada kata lain, harus kerja keras dalam perbaiki dan benahi apa yang masih kurang," tandas Jokowi.
Meski dihadapkan pada kompetisi dengan negara-negara tetangga, Jokowi optimistis, Indonesia mampu bersaing di MEA.
Jokowi mengatakan, kehawatiran juga muncul dari negara lain karena kondisi ekonomi sulit diprediksi. Negara-negara kompetitor juga takut produk Indonesia akan membanjiri negara mereka.
"Kenapa kita ikut-ikutan takut? Seharusnya kita percaya diri meski banyak yang harus dibenahi tapi kita bisa bersaing," kata dia saat memberikan sambutan dalam Rakernas I PDIP di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2016).
Jokowi menyebutkan, Indonesia saat ini tidak hanya tengah menghadapi tantangan besar MEA, tetapi juga problem ketimpangan wilayah serta lebarnya jarak antara si kaya dan si miskin.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga menyinggung problem pembangunan perbatasan yang diwariskan pemerintahan-pemerintahan periode sebelumnya.
"Sebab itu tidak ada kata lain, harus kerja keras dalam perbaiki dan benahi apa yang masih kurang," tandas Jokowi.
(izz)