Atur Rencana Sekolah Anak Lewat Reksa Dana
A
A
A
TIDAK jarang orang tua kebingungan memikirkan biaya sekolah bagi anak-anaknya, apalagi ketika sudah di perguruan tinggi. Untuk itu, reksa dana dinilai sebagai solusi investasi tepat untuk mengatur rencana sekolah anak.
Hal tersebut dikarenakan, reksa dana merupakan model investasi jangka panjang. Sehingga tidak terpengaruh dengan situasi market jangka pendek.
Ketua Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia (APRDI) Denny Thaher mengatakan, perlu edukasi kepada masyarakat agar memilih investasi di pasar modal lewat reksa dana.
"Kita minta teman-teman media bantu kita edukasi masyarakat bahwa investasi melalui reksa dana untuk sekolah anak. Tidak berdasarkan situasi market tapi lebih ke arah tujuan kita," ujarnya di Jakarta, Kamis (28/1/2016).
Denny menjelaskan, investasi di pasar saham seperti reksa dana cocok untuk jangka panjang, sehingga tidak perlu khawatir dengan fluktuasi indeks yang terjadi.
"Contoh, setiap bulan kita dipotong BPJS, apakah pernah kita lihat market turun saya tidak bayar iuran dulu atau market naik, iuran tambah banyak?" katanya.
Selain itu, lanjut dia, investasi jangka panjang juga bisa menghindari berbagai gejala yang mengganggu pergerakan indeks seperti masalah politik dan ekonomi global.
"Pemilu tidak pemilu, harga minyak turun naik tidak peduli. Kita lihat sepuluh tahun lagi kebutuhan saya ini, saya harus investasi jangka panjang teratur dan disiplin," tuturnya.
Menurutnya, jumlah investor masih sedikit dibandingkan total penduduk yang ada. Karena, masih minimnya pengetahuan dan pemahaman.
"Masih sangat kecil 260 ribu investor reksa dana dari 250 juta penduduk. Masih sangat kecil karena pengetahuan pemahaman masyarakat terhadap investasi kurang," pungkas Denny.
Hal tersebut dikarenakan, reksa dana merupakan model investasi jangka panjang. Sehingga tidak terpengaruh dengan situasi market jangka pendek.
Ketua Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia (APRDI) Denny Thaher mengatakan, perlu edukasi kepada masyarakat agar memilih investasi di pasar modal lewat reksa dana.
"Kita minta teman-teman media bantu kita edukasi masyarakat bahwa investasi melalui reksa dana untuk sekolah anak. Tidak berdasarkan situasi market tapi lebih ke arah tujuan kita," ujarnya di Jakarta, Kamis (28/1/2016).
Denny menjelaskan, investasi di pasar saham seperti reksa dana cocok untuk jangka panjang, sehingga tidak perlu khawatir dengan fluktuasi indeks yang terjadi.
"Contoh, setiap bulan kita dipotong BPJS, apakah pernah kita lihat market turun saya tidak bayar iuran dulu atau market naik, iuran tambah banyak?" katanya.
Selain itu, lanjut dia, investasi jangka panjang juga bisa menghindari berbagai gejala yang mengganggu pergerakan indeks seperti masalah politik dan ekonomi global.
"Pemilu tidak pemilu, harga minyak turun naik tidak peduli. Kita lihat sepuluh tahun lagi kebutuhan saya ini, saya harus investasi jangka panjang teratur dan disiplin," tuturnya.
Menurutnya, jumlah investor masih sedikit dibandingkan total penduduk yang ada. Karena, masih minimnya pengetahuan dan pemahaman.
"Masih sangat kecil 260 ribu investor reksa dana dari 250 juta penduduk. Masih sangat kecil karena pengetahuan pemahaman masyarakat terhadap investasi kurang," pungkas Denny.
(izz)