Pertamina Tak Bawa Data Produksi, DPR Kesal
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) membuat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kesal saat menggelar Rapat Dengar Pendapat dengan Dirjen Minyak dan Gas (Migas) Kementerian ESDM serta SKK Migas. Penyebab lantaran Pertamina tidak memberi penjelasan dan rincian produksi setiap blok yang dikelola oleh perusahaan pelat merah tersebut.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Mulyadi mempertanyakan alasan Pertamina tidak membawa data produksi dari tiap blok migas yang dikelola. "Masa tidak punya data, rapat kok main-main. Rapat sama kita, masa sekelas Pertamina cari data produksi per blok masih dicari," ujarnya di Jakarta, Senin (1/2/2016).
Dia menegaskan, dalam rapat dengan DPR tidak ada yang namanya rahasia sehingga tiap data seharusnya bisa dibuka transparan kepasa publik. "Ini tidak ada rahasia, ini adalah rapat DPR dengan rakyat. Bagaimana kita mau evaluasi Pertamina, kalau tidak tahu data per bloknya?" tegasnya.
Sehingga, lanjut dia, sebaiknya rapat diskors saja sampai Pertamina mampu memberikan datanya kepada DPR karena sudah diundang dua hari sebelumnya. "Kok ini malah seperti rahasia banget, kita skors saja dulu rapatnya. Dalam rapat wilayah kerja ini sangat jelas, rapat blok, jelas di judul," pungkasnya.
Menjawab pertanyaan tersebut, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menjelaskan, data itu ada dan tidak ada niat untuk ditutupi. "Tentu pastinya ada karena bisa kita hitung data secara nasional dari datanya. Kami punya cadangan dan produksi secara keseluruhan yang datang dari blok-blok tersebut, saya pikir itu sangat tidak rahasia, dan saya akan sampaikan tidakk lebih dari 1x24 jam," pungkasnya.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Mulyadi mempertanyakan alasan Pertamina tidak membawa data produksi dari tiap blok migas yang dikelola. "Masa tidak punya data, rapat kok main-main. Rapat sama kita, masa sekelas Pertamina cari data produksi per blok masih dicari," ujarnya di Jakarta, Senin (1/2/2016).
Dia menegaskan, dalam rapat dengan DPR tidak ada yang namanya rahasia sehingga tiap data seharusnya bisa dibuka transparan kepasa publik. "Ini tidak ada rahasia, ini adalah rapat DPR dengan rakyat. Bagaimana kita mau evaluasi Pertamina, kalau tidak tahu data per bloknya?" tegasnya.
Sehingga, lanjut dia, sebaiknya rapat diskors saja sampai Pertamina mampu memberikan datanya kepada DPR karena sudah diundang dua hari sebelumnya. "Kok ini malah seperti rahasia banget, kita skors saja dulu rapatnya. Dalam rapat wilayah kerja ini sangat jelas, rapat blok, jelas di judul," pungkasnya.
Menjawab pertanyaan tersebut, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menjelaskan, data itu ada dan tidak ada niat untuk ditutupi. "Tentu pastinya ada karena bisa kita hitung data secara nasional dari datanya. Kami punya cadangan dan produksi secara keseluruhan yang datang dari blok-blok tersebut, saya pikir itu sangat tidak rahasia, dan saya akan sampaikan tidakk lebih dari 1x24 jam," pungkasnya.
(akr)