Ikatan Pialang Nilai Saham Infrastruktur BUMN Menjanjikan
Ikatan Pialang Nilai Saham Infrastruktur BUMN Menjanjikan
A
A
A
JAKARTA - Ikatan Pialang Efek Indonesia (IPEI) menyarankan investor untuk memilih saham sektor infrastruktur terutama perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Sekretaris Jenderal IPEI Boris Sirait menerangkan pilihan ini didasari dari program pemerintah yang akan mengembangkan infrastruktur.
Dia menambahkan semua saham BUMN infrastruktur layak untuk dibeli tahun ini, meski porsinya tergantung kepada investornya. "Jadi saham-saham infrastruktur terutama yang dari BUMN semuanya bagus. Tinggal pilihannya mau lebih rakus atau kurang rakus gitu aja," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (3/2/2016).
(Baca Juga: IPEI Yakin IHSG Tembus Level 5.000 Pertengahan 2016)
Sementara, lanjut dia, investor bisa beli saham emiten sektor perbankan jika ingin memilih aman dalam kondisi pasar seperti apapun. Sebab, didukung oleh kondisi perekonomian yang masih stabil.
"Kalau saham perbankan saya perhitungkan, karena saham perbankan itu dalam keadaan apapun tetap aman. Kecuali kita dalam krisis berat, dia baru akan jelek. Sepanjang kita tumbuh di atas 4,5% dan perhitungan pemerintah di atas 5%, perbankan pasti akan tetap meningkat," sambungnya.
Di sisi lain, menurutnya saham yang harganya akan jatuh menurun ada di sektor transportasi pengangkut minyak. Selain itu juga sektor energi dan pertambangan.
"Mungkin yang akan menurun itu sektor yang berhubungan dengan transportasi dalam tanda petik minyak atau saham yang berhubungan dengan energi, itu masih belum. Jadi kalau soal tambang, kelapa sawit, ya harus hati-hati," pungkasnya.
Dia menambahkan semua saham BUMN infrastruktur layak untuk dibeli tahun ini, meski porsinya tergantung kepada investornya. "Jadi saham-saham infrastruktur terutama yang dari BUMN semuanya bagus. Tinggal pilihannya mau lebih rakus atau kurang rakus gitu aja," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (3/2/2016).
(Baca Juga: IPEI Yakin IHSG Tembus Level 5.000 Pertengahan 2016)
Sementara, lanjut dia, investor bisa beli saham emiten sektor perbankan jika ingin memilih aman dalam kondisi pasar seperti apapun. Sebab, didukung oleh kondisi perekonomian yang masih stabil.
"Kalau saham perbankan saya perhitungkan, karena saham perbankan itu dalam keadaan apapun tetap aman. Kecuali kita dalam krisis berat, dia baru akan jelek. Sepanjang kita tumbuh di atas 4,5% dan perhitungan pemerintah di atas 5%, perbankan pasti akan tetap meningkat," sambungnya.
Di sisi lain, menurutnya saham yang harganya akan jatuh menurun ada di sektor transportasi pengangkut minyak. Selain itu juga sektor energi dan pertambangan.
"Mungkin yang akan menurun itu sektor yang berhubungan dengan transportasi dalam tanda petik minyak atau saham yang berhubungan dengan energi, itu masih belum. Jadi kalau soal tambang, kelapa sawit, ya harus hati-hati," pungkasnya.
(akr)
Explore More