Jabat Dirut BPJS Kesehatan Dua Rezim, Ini Janji Fachmi Idris
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Fachmi Idris berjanji akan bekerja secara profesional sesuai apa yang diamanatkan oleh pemerintah. Fachmi sendiri kembali terpilih menjadi Bos BPJS Kesehatan, dan tercatat menduduki posisi tersebut dalam dua rezim pemerintahan yang berbeda.
Dia pertama kali terpilih pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga 2015. Kemudian pada hari ini dirinya dilantik kembali menjadi Dirut BPJS Kesehatan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kalau kami mencoba bekerja profesional, kebetulan latar belakang profesional. Artinya, bekerja sesuai kaidah-kaidah, ketentuan-ketentuan dan yang paling penting arahan dari pimpinan negara. Dengan target yang sudah ditetapkan, indikator yang terukur, berupaya minimal, indikator itu kita penuhi. Saya kira itu yang harus dilakukan," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (23/2/2016).
(Baca Juga: Fachmi Idris Kembali Diangkat Jadi Dirut BPJS Kesehatan)
Dia mengungkapkan, untuk periode ini dirinya memiliki tiga isu utama yang akan dikejar yakni terkait pemantapan layanan di BPJS Kesehatan, pengelolaan keuangan yang berkelanjutan (financial sustainability), dan optimalisasi revolusi mental. Untuk pemantapan layanan, dirinya menargetkan agar tingkat kepuasan peserta BPJS Kesehatan mampu tembus 85% pada 2019.
"Misalnya, soal pelayanan ke peserta tingkat kepuasan. Tingkat kepuasan memang indikatornya 75% peserta puas. Hari ini, kita mencapai 79%. Ditargetkan, pada 2019 sebanyak 85% puas. Kalau kita bisa lebih tingkatkan lagi itu bagus," tutur dia.
Sementara terkait financial sustainability, lanjut dia hal tersebut menjadi isu penting yang harus segera diselesaikan. "Yang ketiga adalah optimalisasi revolusi mental. Karena bagaimana pun juga nilai kultur organisasi ini harus in line dengan semangat revolusi mental, etos kerja yang bagus, integritas yang baik, dan tentu dengan landasan gotong royong," tutur dia.
Setelah pelantikan, dia menjelaskan akan melakukan serah terima dan langsung menggelar rapat direksi. Dirinya akan mendengarkan terlebih dahulu visi dan misi individual masing-masing anggota direksi.
"Karena prosesnya ini pansel, pada saat fit and proper test semua menyampaikan visi dan misi. Visi dan misinya kita lihat, kemudian payung visi dan misi bersama seperti apa," tandasnya.
Dia pertama kali terpilih pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga 2015. Kemudian pada hari ini dirinya dilantik kembali menjadi Dirut BPJS Kesehatan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kalau kami mencoba bekerja profesional, kebetulan latar belakang profesional. Artinya, bekerja sesuai kaidah-kaidah, ketentuan-ketentuan dan yang paling penting arahan dari pimpinan negara. Dengan target yang sudah ditetapkan, indikator yang terukur, berupaya minimal, indikator itu kita penuhi. Saya kira itu yang harus dilakukan," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (23/2/2016).
(Baca Juga: Fachmi Idris Kembali Diangkat Jadi Dirut BPJS Kesehatan)
Dia mengungkapkan, untuk periode ini dirinya memiliki tiga isu utama yang akan dikejar yakni terkait pemantapan layanan di BPJS Kesehatan, pengelolaan keuangan yang berkelanjutan (financial sustainability), dan optimalisasi revolusi mental. Untuk pemantapan layanan, dirinya menargetkan agar tingkat kepuasan peserta BPJS Kesehatan mampu tembus 85% pada 2019.
"Misalnya, soal pelayanan ke peserta tingkat kepuasan. Tingkat kepuasan memang indikatornya 75% peserta puas. Hari ini, kita mencapai 79%. Ditargetkan, pada 2019 sebanyak 85% puas. Kalau kita bisa lebih tingkatkan lagi itu bagus," tutur dia.
Sementara terkait financial sustainability, lanjut dia hal tersebut menjadi isu penting yang harus segera diselesaikan. "Yang ketiga adalah optimalisasi revolusi mental. Karena bagaimana pun juga nilai kultur organisasi ini harus in line dengan semangat revolusi mental, etos kerja yang bagus, integritas yang baik, dan tentu dengan landasan gotong royong," tutur dia.
Setelah pelantikan, dia menjelaskan akan melakukan serah terima dan langsung menggelar rapat direksi. Dirinya akan mendengarkan terlebih dahulu visi dan misi individual masing-masing anggota direksi.
"Karena prosesnya ini pansel, pada saat fit and proper test semua menyampaikan visi dan misi. Visi dan misinya kita lihat, kemudian payung visi dan misi bersama seperti apa," tandasnya.
(akr)