HT Beberkan Strategi RI Hadapi Persaingan Bebas

Sabtu, 27 Februari 2016 - 10:37 WIB
HT Beberkan Strategi...
HT Beberkan Strategi RI Hadapi Persaingan Bebas
A A A
JAKARTA - Chief Executive Officer (CEO) Hary Tanoesoedibjo mengemukakan bahwa Indonesia harus ubah strategi menghadapi persaingan bebas, baik dalam tingkat regional maupun global. Hal ini dilakukan agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar, namun juga bisa menghadapi persaingan bebas dengan baik.

‎Dia mengatakan, dalam jangka pendek langkah yang harus dilakukan adalah dengan meningkatkan arus modal dan investasi yang masuk ke Indonesia, baik dari pemerintah, swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ataupun dari asing (foreign direct investment/FDI).

"Karena itu (investasi) akan meningkatkan aktivitas ekonomi. Khususnya yang mengarah ke infrastruktur, industri yang menciptakan lapangan kerja dan nilai tambah. Karena Indonesia memiliki bonus demografi serta penduduk muda yang meningkat," katanya saat menjadi keynote speech Program Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti di Hotel Pullman, Jakarta, Sabtu (27/2/2016).

Selain itu, pemerintah juga harus mampu meningkatkan daya beli masyarakat. Pria yang akrab disapa HT ini pun bersyukur pemerintah sudah mulai melakukannya dengan menurunkan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) dan meningkatkan dana desa.

‎Tak hanya itu, Ketua Umum Partai Perindo ini menambahkan, pemerintah juga perlu memperluas basis pajak dan meningkatkan penerimaan negara dari perpajakan. Sebab, saat ini penduduk Indonesia hampir 250 juta jiwa namun yang terdaftar hanya 20 juta jiwa dan yang patuh membayar pajak hanya 1 juta jiwa.

"Jadi mau tidak mau harus memperbesar basis pajak. Dalam jangka pendek itu yang harus dilakukan, dalam rangka supaya ekonomi Indonesia bisa berputar lebih baik. Sehingga paling tidak secara makro bisa bersaing hadapi ‎MEA," terang dia.

HT meyakini Indonesia bisa menghadapi persaingan bebas, khususnya MEA dengan baik jika strategi tersebut bisa dilakukan. "Kalau enggak, saya khawatir kita hanya jadi pasar. Karena Indonesia sudah bergeser dari basis produksi ke basis konsumsi. Jadi harus ubah strategi sehingga Indonesia harus melakukan strategi dengan baik," tandasnya.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0154 seconds (0.1#10.140)