Harga Minyak Dunia Kembali Naik

Kamis, 03 Maret 2016 - 09:03 WIB
Harga Minyak Dunia Kembali...
Harga Minyak Dunia Kembali Naik
A A A
NEW YORK - Harga minyak dunia pada penutupan perdagangan kemarin naik. Kenaikan ini tak terlepas dari besarnya stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang tidak berhenti dalam dua pekan.

Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (3/3/2016), pemerintah AS mengatakan, persediaan minyak mentah naik sebesar 10,4 juta barel ke rekor tinggi 518.000.000 selama pekan ke 26. Administrasi Informasi Energi AS (EIA) malaporkan bahwa pada Februari naik hampir tiga kali lipat dengan peningkatan 3,6 juta barel yang diperkirakan oleh analis dalam jajak pendapat Reuters.

Harga minyak merosot berdasarkan data, namun kembali pulih untuk perdagangan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Harga minyak brent sebagai patokan minyak mentah global, naik 19 sen ke USD37 per barel. Brent telah jatuh 71 sen ke sesi sebelumnya yang cukup rendah USD36,10.

Sementara, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) juga naik 25 sen menjadi USD34,65, setelah meluncur ke level terendah di posisi USD33,55.
Beberapa analis berpikir pasar tidak akan kembali turun ke posisi terendah dalam 12 tahun yang terjadi pada pertengahan Februari, ketika minyak mentah AS turun menjadi sekitar USD26, dan brent hanya di atas USD27.

"Kami percaya harga akan melihat keuntungan moderat selama setahun dan kita mungkin telah melihat yang terburuk dari penurunan harga, kecuali ekonomi global benar-benar bergerak ke dalam resesi," kata Rob Haworth, strategi investasi senior di US Bank Wealth Management.

"Fundamental tetap bearish namun prospek OPEC membekukan dan siklus menurun dalam produksi AS kemungkinan akan membatasi tes ulang dari posisi terendah baru-baru ini," kata Anthony Headrick, energi analis pasar di CHS Hedging.

Harga minyak pada pertengahan 2014 berada di atas USD100 per barel ketika kelebihan pasokan minyak global dari produksi minyak mentah shale AS yang berlebihan. Namun, penurunan terjadi setelah anggota OPEC yang dipimpin oleh Arab Saudi, yang secara tradisional memotong produksi yang mendukung harga, mulai memompa minyak ke rekor tertinggi untuk melindungi pangsa pasar.

Dalam beberapa pekan terakhir, OPEC dan produsen luar meningkatkan kegiatan diplomatik untuk mengatasi kelebihan pasokan. Arab Saudi, Qatar, Venezuela dan produser nonOPEC Rusia mengatakan pada 16 Februari, mereka akan membeku produksi pada level tertinggi Januari. Harga minyak WTI telah meningkat 17%, sementara brent telah naik 14%.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8912 seconds (0.1#10.140)