Slovenia Cari Peluang Investasi di Tanah Air
Slovenia Cari Peluang Investasi di Tanah Air
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang diwakili Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Nus Nuzulia Ishak hari ini menerima kedatangan rombongan Slovenia, yang diwakili oleh State Secretary Kementerian Pembangunan Ekonomi dan Teknologi Slovenia Ales Cantarutti.
Kedatangan rombongan negeri pecahan Yugoslavia di Eropa Tengah ini untuk mencari peluang menanamkan investasi di Tanah Air.
Dirjen PEN Kemendag Nus Nuzulia Ishak mengatakan, sejak diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Indonesia mulai diserbu investasi dari luar negeri. Pemberlakuan MEA memposisikan ASEAN sebagai kawasan menjanjikan untuk perdagangan dan investasi.
Negara-negara di Eropa tidak ketinggalan melirik peluang baru kerja sama bisnis dan investasi potensial. "Indonesia punya daya tarik tersendiri bagi investor asing untuk mengembangkan usahanya di Indonesia. Terbukanya pasar ASEAN membuat negara di Eropa dan Amerika berlomba melebarkan sayap usahanya di pasar Asia Tenggara, tidak terkecuali Slovenia," katanya di Gedung Kemendag, Jakarta, Jumat (4/3/2016).
Menurutnya, sejak hubungan bilateral antara Indonesia dan Slovenia terjalin pada 1992, kerja sama perdagangan antara kedua negara tersebut terus tumbuh. Total perdagangan Indonesia dengan Slovenia pada 2015 tercatat sebesar USD106 juta, atau meningkat 11,74% dari tahun sebelumnya.
Sementara, State Secretary Kementerian Pembangunan Ekonomi dan Teknologi Slovenia Ales Cantarutti mengaku pihaknya merasa senang pemerintah Indonesia dapat menerima delegasi bisnis dari Slovenia. Isu utama yang dibawa delegasi ini untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya tentang bisnis potensial dan area kerja sama Indonesia dengan Slovenia.
"Konteks bisnis yang kami bicarakan adalah terkait peluang investasi sektor industri, manajemen, pertahanan, energi, dan tentunya yang paling penting adalah turisme. Kami ingin Indonesia juga bisa mengetahui keindahan Slovenia," tandasnya.
Sekadar informasi, pada tahun lalu ekspor Indonesia ke Slovenia sebesar USD93,25 juta atau naik 12,88% dari tahun sebelumnya. Sementara, impor Indonesia dari Slovenia pada 2015 sebesar USD12,78 juta atau naik 4,09% dari tahun sebelumnya.
Kedatangan rombongan negeri pecahan Yugoslavia di Eropa Tengah ini untuk mencari peluang menanamkan investasi di Tanah Air.
Dirjen PEN Kemendag Nus Nuzulia Ishak mengatakan, sejak diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Indonesia mulai diserbu investasi dari luar negeri. Pemberlakuan MEA memposisikan ASEAN sebagai kawasan menjanjikan untuk perdagangan dan investasi.
Negara-negara di Eropa tidak ketinggalan melirik peluang baru kerja sama bisnis dan investasi potensial. "Indonesia punya daya tarik tersendiri bagi investor asing untuk mengembangkan usahanya di Indonesia. Terbukanya pasar ASEAN membuat negara di Eropa dan Amerika berlomba melebarkan sayap usahanya di pasar Asia Tenggara, tidak terkecuali Slovenia," katanya di Gedung Kemendag, Jakarta, Jumat (4/3/2016).
Menurutnya, sejak hubungan bilateral antara Indonesia dan Slovenia terjalin pada 1992, kerja sama perdagangan antara kedua negara tersebut terus tumbuh. Total perdagangan Indonesia dengan Slovenia pada 2015 tercatat sebesar USD106 juta, atau meningkat 11,74% dari tahun sebelumnya.
Sementara, State Secretary Kementerian Pembangunan Ekonomi dan Teknologi Slovenia Ales Cantarutti mengaku pihaknya merasa senang pemerintah Indonesia dapat menerima delegasi bisnis dari Slovenia. Isu utama yang dibawa delegasi ini untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya tentang bisnis potensial dan area kerja sama Indonesia dengan Slovenia.
"Konteks bisnis yang kami bicarakan adalah terkait peluang investasi sektor industri, manajemen, pertahanan, energi, dan tentunya yang paling penting adalah turisme. Kami ingin Indonesia juga bisa mengetahui keindahan Slovenia," tandasnya.
Sekadar informasi, pada tahun lalu ekspor Indonesia ke Slovenia sebesar USD93,25 juta atau naik 12,88% dari tahun sebelumnya. Sementara, impor Indonesia dari Slovenia pada 2015 sebesar USD12,78 juta atau naik 4,09% dari tahun sebelumnya.
(izz)
Explore More