UBS: Kepercayaan Investor terhadap MNC Group Sangat Baik
A
A
A
JAKARTA - PT UBS Securities Indonesia mengemukakan investor memiliki kepercayaan tinggi terhadap performa MNC Group. Bahkan, kepercayaan investor terhadap kerajaan bisnis Hary Tanoesoedibjo (HT) ini sangat baik.
Head of Research UBS Indonesia, Joshua Tanja mengatakan, besarnya kepercayaan investor terhadap MNC Group terjadi seiring dengan performa dan kinerja operasional perseroan yang semakin baik.
"Kepercayaan terhadap MNC Group, menurut saya sangat baik performance kinerja operasionalnya, mudah-mudahan dengan kenaikan dividen lebih baik mendapatkan investor," ujarnya, dalam acara Gala Dinner 2016 bersama MNC Group di Grand Hyatt Hotel, Jakarta, Senin (7/3/2016).
Dia memandang, sektor-sektor yang menarik di pasar modal, antara lain perbankan, properti, media, ritel, dan konstruksi. "Kita merekomendasikan di pasar modal, saham perbankan, properti, media, ritel, dan konstruksi," terangnya.
Sebelumnya, Joshua memprediksi pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 4,8% hingga 5% pada tahun ini. Pasalnya, kondisi ekonomi 2016 sudah lebih baik dari tahun lalu.
Dia menuturkan, membaiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini terjadi lantaran belanja pemerintah dan belanja infrastruktur meningkat.
"(Kondisi ekonomi 2016) lebih baik dari 2015 terutama disebabkan oleh bertambahnya belanja pemerintah dan belanja infrastruktur. (Pertumbuhan) enggak bisa signifikan naik, tapi sedikit lebih baik dari tahun lalu yang 4,8%," tandasnya.
Head of Research UBS Indonesia, Joshua Tanja mengatakan, besarnya kepercayaan investor terhadap MNC Group terjadi seiring dengan performa dan kinerja operasional perseroan yang semakin baik.
"Kepercayaan terhadap MNC Group, menurut saya sangat baik performance kinerja operasionalnya, mudah-mudahan dengan kenaikan dividen lebih baik mendapatkan investor," ujarnya, dalam acara Gala Dinner 2016 bersama MNC Group di Grand Hyatt Hotel, Jakarta, Senin (7/3/2016).
Dia memandang, sektor-sektor yang menarik di pasar modal, antara lain perbankan, properti, media, ritel, dan konstruksi. "Kita merekomendasikan di pasar modal, saham perbankan, properti, media, ritel, dan konstruksi," terangnya.
Sebelumnya, Joshua memprediksi pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 4,8% hingga 5% pada tahun ini. Pasalnya, kondisi ekonomi 2016 sudah lebih baik dari tahun lalu.
Dia menuturkan, membaiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini terjadi lantaran belanja pemerintah dan belanja infrastruktur meningkat.
"(Kondisi ekonomi 2016) lebih baik dari 2015 terutama disebabkan oleh bertambahnya belanja pemerintah dan belanja infrastruktur. (Pertumbuhan) enggak bisa signifikan naik, tapi sedikit lebih baik dari tahun lalu yang 4,8%," tandasnya.
(esn)