HT Ajak Mahasiswa Jadi Entrepreneur

Rabu, 16 Maret 2016 - 16:39 WIB
HT Ajak Mahasiswa Jadi...
HT Ajak Mahasiswa Jadi Entrepreneur
A A A
PURWOKERTO - Kondisi ekonomi yang kurang menggembirakan ditambah mulai banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) membuat CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) prihatin. Entrepreneurship dinilai sebagai salah satu solusi untuk mengatasi persoalan tersebut. Sayang, jumlah entrepreneur di Indonesia masih sangat sedikit.

HT mengatakan, merujuk pada hasil survei, dengan 250 juta penduduk Indonesia membutuhkan sedikitnya 5 juta entrepreneur. Namun saat ini jumlah entrepreneur masih sangat sedikit yakni hanya ada di kisaran 1-2 juta. Karena itu, dia mengajak para mahasiswa agar mau menjadi entrepreneur.

“Entrepreneur dibutuhkan karena dia membuka lapangan kerja. Entrepreneur juga membantu pendapatan pemerintah dari sektor pajak. Jika punya banyak karyawan, karyawannya juga bayar pajak,” ujarnya, dalam kuliah umum Membangun Ekonomi Indonesia melalui Technopreneurship di Gedung Soemardjito, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Rabu (16/3/2016).

HT mengatakan, Indonesia boleh berbangga diri karena memiliki semuanya. Apa yang dimiliki negara lain, juga dimiliki Indonesia. Bahkan apa yang tidak dimiliki negara lain, justru dimiliki Indonesia. Namun, bangsa ini terlena sehingga kurang siap menghadapi perubahan termasuk di bidang pendidikan.

Sumber daya alam yang dulu sangat melimpah dan menjadi andalan. Namun, dalam 3-4 tahun terakhir menurun hingga titik terendah. Minyak menjadi salah satu contohnya. Jika dulu bisa ekspor minyak, kini Indonesia mengimpor minyak untuk kebutuhan dalam negeri.

“Dulu kita juga jadi basis industri, tapi sekarang kita menjadi basis konsumsi. Industri dalam negeri tidak lagi sekompetitif dulu. Pertumbuhan berlangsung sangat cepat, namun sektor pendidikan tidak tergarap maksimal. Malah kini Indonesia juga jadi konsumen narkoba terbesar di Asia,” terangnya.

HT mengaku prihatin karena kondisi perekonomian belum juga membaik. PHK mulai banyak terjadi hingga ke daerah dan berdampak kurang baik pada perekonomian nasional. Karena itu, dia ingin mahssiswa terutama yang hadir dalam kuliah umum di Unsoed, bisa melihat Indonesia dengan segala kelebihan dan ingat pada titik yang harus segera diatasi.

“Banyak yang harus dikerjakan ada kondisi segera membaik. Investasi harus banyak agar program ekonomi bisa berjalan, walau pun itu tidak mudah. Bagaimana meningkatkan pendapatan dari sektor pajak yang masih minim. Tax rasio kita hanya 10-11% karena yang kena pajak sedikit,” terangnya.

Salah satu solusi yang dapat ditempuh adalah dengan memperbanyak jumlah entrepreneur. Sebab pertumbuhan entrepreneur akan membantu mempercepat memajukan negara. Indonesia cukup lambat maju karena jumlah entrepreneur tidak ideal. “Mereka menciptakan lapangan pekerjaan yang secara otomatis mengurangi pengangguran. Juga menambah pendapatan karena membayar pajak,” jelasnya.

Menurut HT, mahasiswa tidak perlu ragu menjadi entrepreneur. Sebab, potensi menjadi entrepreneur di Indonesia terbuka lebar. Semakin banyak jumlah entrepreneur, maka penopang perekonomian negara juga semakin besar. “Berkarier sebagai entrepreneur punya prospek yang baik,” tegasnya.

Dia menambahkan, berdasarkan pengalamannya, ada beberapa hal yang harus dilakukan agar bisa menjadi entrepreneur sukses. Salah satunya adalah kerja keras dan militansi karena sukses tidak bisa dibangun dengan bermalas-malasan. Namun, itu saja masih belum cukup.

Untuk menjadi entrepreneur sukses masih dibutuhkan kerja yang berkulitas, serta dukungan sesuatu yang advance. Dukungan ini bisa berupa inovasi yang terus dihasilkan, atau bisa juga dukungan teknologi yang kemudian disebut technopreneurship. “Seperti di MNC yang merupakan gabungan dari militansi dan kreativitas. Kita terus berinovasi agar terus naik,” jelasnya.

Sementara itu, Dekan Fisip Unsoed DR Ali Rohman mengatakan, pengetahuan technopreneurship sangat tepat diberikan bagi mahasiswanya. Technopreneurship dinilai menjadi kunci menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).

Di akhir acara, HT memberikan bantuan minilab untuk Unsoed, berupa seperangkat alat praktikum.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8938 seconds (0.1#10.140)