Direktur Utama Baru Bank Mandiri Ditetapkan Hari Ini
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan hari ini dengan salah satu agenda pergtantian diektur utama (dirut) perseroan.
Pengamat perbankan Paul Sutaryono mengatakan, pergantian direksi diharapkannya akan memutuskan kualitas pimpinan minimal sama dengan sebelumnya. Banyak tantangan dan peluang yang harus dicapai Bank Mandiri ke depan, khususnya bersaing di level ASEAN.
pasalnya, dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sektor perbankan yang berlaku 2020 maka tidak ada lagi cerita selain menciptakan efisiensi untuk mendorong pertumbuhan.
"Akan ada tantangan MEA yang membutuhkan efisiensi. Direksi baru harus membawa Bank Mandiri bicara tingkat ASEAN. Selain itu juga ada tantangan suku bunga perbankan supaya single digit. Hanya efisiensi yang dapat menjaga laba dan menekan margin bunga perbankan lalu menurunkan suku bunga," ujar Paul saat dihubungi di Jakarta, kemarin.
Dia juga mengingatkan tren holding perbankan yang diminta pemerintah akan menjadi tantangan tersendiri untuk direksi baru. Selain menciptakan efisiensi maka pimpinan baru akan lebih berat karena masing masing harus bertanggung jawab lebih besar.
"Holding akan membuat tanggung jawab lebih besar. Misalnya yang banyak ATM harus menjaga performanya karena berisiko tinggi. Kalau terganggu maka dampaknya bisa lebih luas. Direksi tidak hanya mengurus satu bank tempatnya saja," kata dia.
Setidaknya ada tiga nama yang akan menggantikan Dirut Bank Mendiri saat iuni, Budi Gunadi Sadikin yang telah habis masa jabatannya. tiga nama tersebut yakni Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Maryono, Direktur PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Asmawi Syam, dan Direktur Keuangan Mandiri saat ini Kartika Wirjoatmodjo.
Pergantian dirut Bank Mandiri dinilai harus mendahulukan kalangan internal Bank Mandiri. Pemerintah sudah selayaknya memberikan prioritas kepada jajaran direktur yang ada karena tantangan perekonomian dan perbankan sangat tinggi kedepannya.
Ketua Komisi VI DPR Hafiz Tahir mengingatkan, calon pengganti Budi Gunadi Sadikin yang telah habis masa dinasnya sebaiknya dari kalangan internal Bank Mandiri. Namun sejauh ini pihaknya masih belum mendapatkan kabar mengenai penggantian dari pihak pemerintah.
"Lebih baik dari internal saja supaya nyambung kerjanya. Kami belum mendapat kabar soal direksi Mandiri belum atau pemberitahuan lainnya dari pemerintah," ujar Hafiz.
Dia mengatakan, Komisi VI DPR sebagai mitra Kementerian BUMN tetap fokus pada fungsi pengawasan. Sedangkan proses pemilihannya merupakan kewenangan pemerintah.
Pengamat BUMN Watch Naldy Nazar menilai pemerintah sebaiknya mencari dulu kandidat dari kalangan internal. Pemerintah jangan gegabah mengambil calon dari pihak luar mengingat bisnis perbankan yang kompleks dan penuh tantangan.
"Kita bisa lihat dari jenjang kariernya karena mereka lebih tahu dan tidak perlu orientasi lagi. Prioritaskan dulu dari kalangan internal. Kalau tidak ada baru melakukan fit and proper test dari pihak luar. Siapa saja yang di posisi direktur harus didahulukan. Jangan fokuskan dari luar. Masalahnya kita terlalu sering dengan pendekatan politis," jelas Naldy.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas juga mengakui dari kalangan internal Bank Mandiri semua siap apabila ditunjuk. Program kaderisasi berjalan karena terbukti banyak alumni Bank Mandiri yang menjabat di posisi lainnya. "Lebih detailnya saya tidak bisa komentar. Namun pada dasarnya Bank Mandiri melakukan kaderisasi dan siap apabila ditunjuk," ujar Rohan.
Pengamat perbankan Paul Sutaryono mengatakan, pergantian direksi diharapkannya akan memutuskan kualitas pimpinan minimal sama dengan sebelumnya. Banyak tantangan dan peluang yang harus dicapai Bank Mandiri ke depan, khususnya bersaing di level ASEAN.
pasalnya, dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sektor perbankan yang berlaku 2020 maka tidak ada lagi cerita selain menciptakan efisiensi untuk mendorong pertumbuhan.
"Akan ada tantangan MEA yang membutuhkan efisiensi. Direksi baru harus membawa Bank Mandiri bicara tingkat ASEAN. Selain itu juga ada tantangan suku bunga perbankan supaya single digit. Hanya efisiensi yang dapat menjaga laba dan menekan margin bunga perbankan lalu menurunkan suku bunga," ujar Paul saat dihubungi di Jakarta, kemarin.
Dia juga mengingatkan tren holding perbankan yang diminta pemerintah akan menjadi tantangan tersendiri untuk direksi baru. Selain menciptakan efisiensi maka pimpinan baru akan lebih berat karena masing masing harus bertanggung jawab lebih besar.
"Holding akan membuat tanggung jawab lebih besar. Misalnya yang banyak ATM harus menjaga performanya karena berisiko tinggi. Kalau terganggu maka dampaknya bisa lebih luas. Direksi tidak hanya mengurus satu bank tempatnya saja," kata dia.
Setidaknya ada tiga nama yang akan menggantikan Dirut Bank Mendiri saat iuni, Budi Gunadi Sadikin yang telah habis masa jabatannya. tiga nama tersebut yakni Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Maryono, Direktur PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Asmawi Syam, dan Direktur Keuangan Mandiri saat ini Kartika Wirjoatmodjo.
Pergantian dirut Bank Mandiri dinilai harus mendahulukan kalangan internal Bank Mandiri. Pemerintah sudah selayaknya memberikan prioritas kepada jajaran direktur yang ada karena tantangan perekonomian dan perbankan sangat tinggi kedepannya.
Ketua Komisi VI DPR Hafiz Tahir mengingatkan, calon pengganti Budi Gunadi Sadikin yang telah habis masa dinasnya sebaiknya dari kalangan internal Bank Mandiri. Namun sejauh ini pihaknya masih belum mendapatkan kabar mengenai penggantian dari pihak pemerintah.
"Lebih baik dari internal saja supaya nyambung kerjanya. Kami belum mendapat kabar soal direksi Mandiri belum atau pemberitahuan lainnya dari pemerintah," ujar Hafiz.
Dia mengatakan, Komisi VI DPR sebagai mitra Kementerian BUMN tetap fokus pada fungsi pengawasan. Sedangkan proses pemilihannya merupakan kewenangan pemerintah.
Pengamat BUMN Watch Naldy Nazar menilai pemerintah sebaiknya mencari dulu kandidat dari kalangan internal. Pemerintah jangan gegabah mengambil calon dari pihak luar mengingat bisnis perbankan yang kompleks dan penuh tantangan.
"Kita bisa lihat dari jenjang kariernya karena mereka lebih tahu dan tidak perlu orientasi lagi. Prioritaskan dulu dari kalangan internal. Kalau tidak ada baru melakukan fit and proper test dari pihak luar. Siapa saja yang di posisi direktur harus didahulukan. Jangan fokuskan dari luar. Masalahnya kita terlalu sering dengan pendekatan politis," jelas Naldy.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas juga mengakui dari kalangan internal Bank Mandiri semua siap apabila ditunjuk. Program kaderisasi berjalan karena terbukti banyak alumni Bank Mandiri yang menjabat di posisi lainnya. "Lebih detailnya saya tidak bisa komentar. Namun pada dasarnya Bank Mandiri melakukan kaderisasi dan siap apabila ditunjuk," ujar Rohan.
(izz)