TPI Tidak Terpengaruh Demo Nelayan

Rabu, 06 April 2016 - 18:12 WIB
TPI Tidak Terpengaruh Demo Nelayan
TPI Tidak Terpengaruh Demo Nelayan
A A A
PEKALONGAN - Keberangkatan sejumlah nelayan berdemonstrasi ke Jakarta, tidak membuat aktivitas tempat pelelangan ikan (TPI) Kota Pekalongan, Jawa Tengah, terganggu. Nelayan dari berbagai daerah tetap melakukan lelang ikan tangkapan mereka di TPI Kota Pekalongan.

Kepala UPTD TPI Kota Pekalongan, Kasim Sumadi mengatakan aktivitas lelang pada TPI setempat berjalan normal. Usai mencari ikan, nelayan yang biasa bersandar di TPI Kota Pekalongan, melakukan lelang di TPI setempat.

"Aktivitas normal, sebab nelayan kapal kecil tetap melaut dan bongkar muatan di TPI. Mereka juga melakukan lelang," katanya, Rabu (6/4/2016).

Menurut dia, tercatat ada 12 kapal nelayan yang melakukan lelang hasil tangkapan ikan. Mereka terdiri dari 17 unit kapal arek-arek dan lima unit kapal jenis grandong. Sementara satu kapal purse seine tidak melakukan bongkar muat, sehingga tidak ikut lelang.

Dijelaskan, setidaknya tercatat ada 12 kapal nelayan yang melakukan lelang hasil tangkapannya di TPI Kota Pekalongan Rabu (6/4) pagi. Mereka terdiri dari kapal arek-arek dan kapal grangdong.

Kasim menjelaskan terdapat 500 jumlah nelayan di Kota Pekalongan. Mereka terdiri dari nelayan kapal purse seine sampai kapal kecil.

Dalam lelang Rabu pagi, ramannya mencapai Rp 395.579.000 dengan produksi sebanyak 33.724 kg. Sedangkan kemarin, ramannya mencapai Rp 923.667.000 dengan produksi 76.698 kg.

“Mungkin kalau satu kapal purse seine tadi ikut lelang, ramannya hampir sama dengan kemarin. Karena kemarin ada kapal jenis cakalan dan jenis fisher yang ikut lelang,” terang dia.

Sementara itu, seorang nelayan bernama Amad, 30, mengaku tidak mengikuti unjuk rasa ke Jakarta. Meski begitu, dia tetap menghormati para nelayan yang berdemo.

"Yang demo nelayan yang pakai cantrang. Kami pakai mini purse seine atau arek-arek dengan kapasitas 26 GT dengan 19 ABK. Jadi tidak ikut demo, tapi kami menghormati mereka," katanya saat mempersiapkan perbekalan untuk melaut.

Sedangkan pengurus Kapal Mekarsari Tuban, Jawa Timur, Samsul, 41, mengaku tidak ikut demonstrasi ke Jakarta, karena menggunakan jaring purse seine mini dalam mencari ikan.

Menurut mereka, anomali cuaca saat ini berdampak besar terhadap hasil tangkapan ikan. Musim hujan yang tidak menentu membuat arus dari sungai menuju laut menjadi kencang. Sehingga berpengaruh pada hasil laut. Kadang bila beruntung mencapai 1 ton per hari, tapi jika sepi bisa hanya 1 kuintal per hari.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8459 seconds (0.1#10.140)