Harga Minyak WTI dan Brent Kompak Jatuh

Jum'at, 08 April 2016 - 08:05 WIB
Harga Minyak WTI dan...
Harga Minyak WTI dan Brent Kompak Jatuh
A A A
NEW YORK - Harg minyak dunia turun setelah data menunjukkan persediaan mingguan yang lebih tinggi pada penyimpanan minyak mentah Amerika Serikat (AS) West Texas Intermediate (WTI), harga minyak lebih rendah menunjukkan volatilitas yang lebih maju.

Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (8/4/2016), harga minyak brent turun 41 sen atau sekitar 1% menjadi USD39,43 per barel, kerugian dari sesi rendah yang turun lebih dari USD1 atau hampir 3%. Sementara, harg minyak AS turun 49 sen menjadi USD37,26 setelah jatuh serendah USD36,69.

"Perdagangan minyam tetap goyah di tengah fundamental dan terkait ekonomi makro," kata Jim Ritterbusch dari Chicago, konsultan Ritterbusch & Associates.

Harga jatuh setelah perusahaan intelijen pasar Genscape dilaporkan memproduksi 255.804 barel pada pengiriman di hub Cushing, Oklahoma untuk minyak mentah berjangka AS dalam sepekan. Meski TransCanada Corp (TRP.TO) telah ditutup sejak Sabtu sebesar 590.000 barel per hari (bph) pipa minyak mentah Keystone ke Cushing dan Illinois.

Sementara Genscape tidak mencatatkan penurunan 481.485 barel di Cushing dalam lima hari, berpotensi dari pemadaman Keystone, itu tidak cukup untuk mengimbangi jumlah arus masuk selama sepekan. "Saya kira orang mengharapkan dampak yang lebih dari penutupan Keystone," kata seorang trader.

Harga minyak mentah juga tertekan oleh data yang menunjukkan ekspor minyak dari pelabuhan selatan Irak pada rata-rata 3.494.000 barel per hari sejak awal April, dibanding 3.286.000 barel per hari pada Maret.

Beberapa dikaitkan bahwa optimisme investor selain dari Cushing, situasi pasokan-permintaan secara keseluruhan minyak mentah AS menjadi lebih seimbang. Sebuah laporan pemerintah AS pada Rabu menunjukkan imbang bersih hampir 5 juta barel dalam stok minyak mentah domestik pekan lalu.

Ritterbusch memproyeksikan pergerakan harga minyak AS antara USD35,00 dan USD38,30 pekan depan jika USD melemah lebih lanjut terpengaruh Federal Reserve AS soal ekspektasi kenaikan suku bunga.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5509 seconds (0.1#10.140)