BI Belum Pikirkan Penurunan BI Rate Lagi
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus DW Martowardojo mengutarakan pihaknya akan berhati-hati dalam mengambil kebijakan terkait penurunan ataupun kenaikan suku bunga (BI rate) kedepannya. Hal ini mengingat dalam jangka waktu tiga bulan beruntun, BI sudah tiga kali menurunkan hingga menjadi 6,75%.
"BI dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) akan melakukan perubahan kebijakan dengan sangat hati-hati untuk ke depannya. Kalimat itu kita ungkapkan bahwa kita akan melakukan dengan sangat hati-hati karena kita melihat bahwa memang semua tergantung dari tersedianya dan dukungan data," kata dia di Jakarta, Jumat (8/4/2016)
Lanjut Mantan Menteri Keuangan ini menuturkan saat ini perbankan sedang transisi untuk bisa menyesuaikan tingkat bunga. Sehingga menurutnya BI tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan untuk merubah tingkat suku bunga. Menurutnya kalaupun akan dilakukan perubahan, pasti akan dilakukan dengan mengkaji secara teliti dan tidak terburu-buru.
"Kita harus perhatikan perkembangan ekonomi dan stabilitas sistem keuangan dunia. Tapi kalau statement sekarang , kita perlu hati-hati dalam mengambil keputusan," lanjutnya.
BI bahkan memberikan penekanan dalam RDG bulan lalu bahwa pihaknya akan berikan perhatian pada kerangka operasi moneter. Dijelaskan olehnya bukan mengarah pada kebijakan moneter tapi operasi moneter supaya transmisi kebijakan Indonesia betul-betul bisa efektif dengan cara seperti sekarang ini.
"Tadi ada forum koordinasi pendalaman pasar keuangan, kita meyakinkan pasar repo bisa berjalan, kita yakinkan agar pasar uang antar bank betul-betul menjangkau kondisi yang mencerminkan kondisi pasar," pungkasnya.
"BI dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) akan melakukan perubahan kebijakan dengan sangat hati-hati untuk ke depannya. Kalimat itu kita ungkapkan bahwa kita akan melakukan dengan sangat hati-hati karena kita melihat bahwa memang semua tergantung dari tersedianya dan dukungan data," kata dia di Jakarta, Jumat (8/4/2016)
Lanjut Mantan Menteri Keuangan ini menuturkan saat ini perbankan sedang transisi untuk bisa menyesuaikan tingkat bunga. Sehingga menurutnya BI tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan untuk merubah tingkat suku bunga. Menurutnya kalaupun akan dilakukan perubahan, pasti akan dilakukan dengan mengkaji secara teliti dan tidak terburu-buru.
"Kita harus perhatikan perkembangan ekonomi dan stabilitas sistem keuangan dunia. Tapi kalau statement sekarang , kita perlu hati-hati dalam mengambil keputusan," lanjutnya.
BI bahkan memberikan penekanan dalam RDG bulan lalu bahwa pihaknya akan berikan perhatian pada kerangka operasi moneter. Dijelaskan olehnya bukan mengarah pada kebijakan moneter tapi operasi moneter supaya transmisi kebijakan Indonesia betul-betul bisa efektif dengan cara seperti sekarang ini.
"Tadi ada forum koordinasi pendalaman pasar keuangan, kita meyakinkan pasar repo bisa berjalan, kita yakinkan agar pasar uang antar bank betul-betul menjangkau kondisi yang mencerminkan kondisi pasar," pungkasnya.
(akr)