Menteri BUMN Dorong Antam Caplok Divestasi Saham Newmont
Menteri BUMN Dorong Antam Caplok Divestasi Saham Newmont
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno mendorong PT Aneka Tambang (Persero) dapat ikut serta mencaplok divestasi saham PT Newmont Nusa Tenggara. Sebelumnya, PT Medco Energy Internasional Tbk telah lebih dulu menyatakan minat untuk mengakuisisi saham raksasa tambang Amerika Serikat (AS) tersebut.
Dia mengatakan, saat ini pihaknya tengah merayu Antam agar merealisasikan keinginannya mencaplok saham divestasi Newmont. Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan ini sangat ingin agar perusahaan pelat merah dapat ikut mengambil kepemilikan saham asing dari Newmont.
"Kami memang berharap dan kini sedang bicara dengan Antam bagaimana kalau Newmont ini kemungkinan BUMN bisa ikut," katanya di Gedung Pertamina Pusat, Jakarta, Rabu (13/4/2016).
Lanjut dia tidak menutup kemungkinan, jika memang Antam ingin membeli saham divestasi Newmont, kemudian ada pihak swasta yang juga berminat dan ingin sama-sama mengakuisisi porsi saham tersebut. "Kalau tida, ya kerja samalah. Kenapa tidak, BUMN bekerjasama dengan swasta lokal untuk mengambil alih kepemilikan dari asing," tandasnya.
Saat ini, komposisi saham Newmont dimiliki oleh Nusa Tenggara Partnership B.V sebesar 56%, PT Multi Daerah Bersaing 24%, PT Pukuafu Indah senilai 17,8%, dan PT Indonesia Masbaga sebesar 2,2%. Sedangkan 7% saham Nusa Tenggara Partnership B.V, tengah dalam proses divestasi kepada pemerintah Indonesia.
Dalam PP Nomor 77 tahun 2014 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara disebutkan bahwa perusahaan tambang wajib melakukan penawaran divestasi saham kepada pihak Indonesia melalui tahapan menawarkannya kepada pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota setempat, atau kepada BUMN dan BUMD, atau kepada badan usaha swasta nasional.
Dia mengatakan, saat ini pihaknya tengah merayu Antam agar merealisasikan keinginannya mencaplok saham divestasi Newmont. Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan ini sangat ingin agar perusahaan pelat merah dapat ikut mengambil kepemilikan saham asing dari Newmont.
"Kami memang berharap dan kini sedang bicara dengan Antam bagaimana kalau Newmont ini kemungkinan BUMN bisa ikut," katanya di Gedung Pertamina Pusat, Jakarta, Rabu (13/4/2016).
Lanjut dia tidak menutup kemungkinan, jika memang Antam ingin membeli saham divestasi Newmont, kemudian ada pihak swasta yang juga berminat dan ingin sama-sama mengakuisisi porsi saham tersebut. "Kalau tida, ya kerja samalah. Kenapa tidak, BUMN bekerjasama dengan swasta lokal untuk mengambil alih kepemilikan dari asing," tandasnya.
Saat ini, komposisi saham Newmont dimiliki oleh Nusa Tenggara Partnership B.V sebesar 56%, PT Multi Daerah Bersaing 24%, PT Pukuafu Indah senilai 17,8%, dan PT Indonesia Masbaga sebesar 2,2%. Sedangkan 7% saham Nusa Tenggara Partnership B.V, tengah dalam proses divestasi kepada pemerintah Indonesia.
Dalam PP Nomor 77 tahun 2014 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara disebutkan bahwa perusahaan tambang wajib melakukan penawaran divestasi saham kepada pihak Indonesia melalui tahapan menawarkannya kepada pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota setempat, atau kepada BUMN dan BUMD, atau kepada badan usaha swasta nasional.
(akr)
Explore More