Pembiayaan BNI Syariah Capai Rp18 Triliun Sepanjang Kuartal I
A
A
A
JAKARTA - BNI Syariah sepanjang kuartal I tahun 2016 mencatatkan pembiayaan sebesar Rp18,04 triliun atau naik sekitar 15% dari Rp15,6 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pembiayaan paling besar dikontribusikan oleh pembiayaan konsumtif sebesar 53,18% atau sekitar Rp9,5 triliun, disusul oleh pembiayaan produktif/SME sebesar 22,2% atau sekitar Rp4 triliun.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama BNI Syariah, Imam Teguh Saptono mengatakan untuk pembiayaan konsumtif sebagian besar portofolio pembiayaan adalah BNI Griya iB Hasanah sebesar 85,99%. "Sekitar 85% pembiayaan konsumtif dari KPR dengan kisaran harga rumah di angka Rp200 juta hingga Rp350 juta atau rumah pertama," ucap dia saat konferensi pers kinerja kuartal I tahun 2016 di Jakarta, Rabu (20/4/2016).
Sementara BNI mencatat pembiayaan komersial sebesar 16,75% atau sekitar Rp3 triliun, pembiayaan mikro sekitar 5,69% atau sebesar Rp1,02 triliun, serta pembiayaan kartu hasanah card sekitar 2,15% atau sebesar Rp389,7 miliar. Laba bersih BNI Syariah pada kuartal I juga mengalami peningkatan 64,62% menjadi Rp75,18 miliar dari bulan Maret 2015.
Pertumbuhan laba bersih tersebut disokong oleh ekspansi pembiayaan yang didukung dengan kualitas pembiayaan yang terjaga serta rasio dana murah yang lebih baik. "Pencapaian kinerja bisnis tersebut tetap memperhatikan kualitas pembiayaan dimana NPF (Non Performing Loan/kredit bermasalah) sebesar 2,77%," tandasnya.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama BNI Syariah, Imam Teguh Saptono mengatakan untuk pembiayaan konsumtif sebagian besar portofolio pembiayaan adalah BNI Griya iB Hasanah sebesar 85,99%. "Sekitar 85% pembiayaan konsumtif dari KPR dengan kisaran harga rumah di angka Rp200 juta hingga Rp350 juta atau rumah pertama," ucap dia saat konferensi pers kinerja kuartal I tahun 2016 di Jakarta, Rabu (20/4/2016).
Sementara BNI mencatat pembiayaan komersial sebesar 16,75% atau sekitar Rp3 triliun, pembiayaan mikro sekitar 5,69% atau sebesar Rp1,02 triliun, serta pembiayaan kartu hasanah card sekitar 2,15% atau sebesar Rp389,7 miliar. Laba bersih BNI Syariah pada kuartal I juga mengalami peningkatan 64,62% menjadi Rp75,18 miliar dari bulan Maret 2015.
Pertumbuhan laba bersih tersebut disokong oleh ekspansi pembiayaan yang didukung dengan kualitas pembiayaan yang terjaga serta rasio dana murah yang lebih baik. "Pencapaian kinerja bisnis tersebut tetap memperhatikan kualitas pembiayaan dimana NPF (Non Performing Loan/kredit bermasalah) sebesar 2,77%," tandasnya.
(akr)