Harga Minyak Dunia Turun Khawatir Kelebihan Pasokan

Jum'at, 22 April 2016 - 07:45 WIB
Harga Minyak Dunia Turun Khawatir Kelebihan Pasokan
Harga Minyak Dunia Turun Khawatir Kelebihan Pasokan
A A A
NEW YORK - Harga minyak dunia turun 3% setelah naik selama dua hari pasca produsen dari Rusia, Arab Saudi, Iran, dan Libya mengisyaratkan lebih banyak produksi di tengah naiknya stok minyak Amerika Serikat (AS).

Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (22/4/2016), harga minyak mentah brent turun USD1,27 atau 2,8% menjadi USD45,53 per barel, namun tetap tercatat naik 7% dalam dua sesi sebelumnya. Sementara, harga minyak AS, West Texas Intermediate (WTI) turun USD1 ke level USD43,18 per barel.

Aksi profit taking dan stabilnya dolar dari awal pekan ini juga menekan harga minyak mentah berjangka. Pasar minyak awalnya naik ketika Badan Energi Internasional, sebuah badan pengawas energi untuk dunia barat mengatakan, produksi minyak non-OPEC akan jatuh tahun ini oleh sebagian besar dalam satu generasi.

Kepala IEA Fatih Birol mengatakan, harga minyak yang rendah telah mengurangi investasi sekitar 40% dalam dua tahun terakhir, dengan penurunan tajam di Amerika Serikat, Kanada, Amerika Latin, dan Rusia.

Namun seperti sesi berlangsung, Rusia dan produsen utama dalam Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengindikasikan bahwa mereka akan meningkatkan produksi, memperluas kejatuhan mereka dari pertemuan akhir pekan di Doha, Qatar, di mana mereka tidak mencapai kesepakat untuk membekukan produksi.

Meski begitu, Wakil Menteri Energi Rusia Kirill Molodtsov mengatakan, inisiatif baru untuk pembekuan produksi minyak cenderung muncul dalam beberapa pekan. Pertemuan OPEC pada Juni mendatang juga akan fokus pada kerja sama tersebut.

Namun, yang menyebabkan beberapa analis berhati-hati tentang penurunan harga minyak. "Kami melihat probabilitas tinggi dalam waktu beberapa sesi di perdagangan pekan ini dari beberapa berita utama bearish yang signifikan," kata Jim Ritterbusch dari Chicago berbasis pasar minyak konsultan Ritterbusch & Associates.

Meskipun harga minyak turun, nanun harga brent dan WTI naik sekitar 70% dari posisi terendah tahun ini yang terjadi antara Januari dan Februari. "Haruskah WTI berada di USD43? Karena semakin dekat ke level USD45," kata Harry Tchilinguirian, kepala global strategi komoditas di BNP Paribas.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5409 seconds (0.1#10.140)