Brand Teh Gaia Optimistis Raih Penghargaan ReBi
A
A
A
JAKARTA - Salah satu peserta Rekor Bisnis (ReBi) Ke-15 dengan brand Teh Gaia optimistis dapat meraih penghargaan tahun ini dengan klaim merek Teh Premium Pertama yang menggunakan 100% teh Indonesia dengan kualitas terbaik.
Chief Marketing Officer Brand Teh Gaia, Ade Kartika mengatakan, pihaknya yakin bisa kembali meraih ajang ReBi tahun ini. Dia beralasan, Brand Teh Gaia merupakan satu-satunya teh premium 100% dari perkebunan teh terbaik di Tanah Air.
"Kami optimis bisa meraih klaim ReBi tahun ini. Sebab, produk kami satu-satunya merupakan produk teh alami dari perkebunan terbaik di nusantara. Produk teh Indonesia banyak namun tidak ada yang betul-betul merupakan teh nomor satu. Kalau toh ada, diolah di luar negeri lalu dibawa masuk ke Indonesia," ujarnya, dalam ajang pembuktian ReBi di Auditorium Gedung Sindo, Rabu (4/5/2016).
Ade menuturkan, selama ini teh di Indonesia yang merupakan produk berkualitas belum banyak beredar. "Kalau ada, bukan kualitas premium. Sebab, kualitas teh premium di dalam negeri kebanyakan justru dinikmati negara lain, seperti China dan Taiwan," ungkapnya.
Menurut Ade, tantangan menciptakan brand teh dengan kualitas premium ada pada perilaku dan pola masyarakat. Artinya, selama ini masyarakat Indonesia masih menikmati teh bukan dengan kualitas terbaik.
"Tantangan kami di situ. Artinya, kita punya kekayaan perkebunan teh yang terbaik, namun dinikmati di luar negeri. Sementtara teh di dalam negeri belum ada pada kualitas premium," pungkasnya.
Chief Marketing Officer Brand Teh Gaia, Ade Kartika mengatakan, pihaknya yakin bisa kembali meraih ajang ReBi tahun ini. Dia beralasan, Brand Teh Gaia merupakan satu-satunya teh premium 100% dari perkebunan teh terbaik di Tanah Air.
"Kami optimis bisa meraih klaim ReBi tahun ini. Sebab, produk kami satu-satunya merupakan produk teh alami dari perkebunan terbaik di nusantara. Produk teh Indonesia banyak namun tidak ada yang betul-betul merupakan teh nomor satu. Kalau toh ada, diolah di luar negeri lalu dibawa masuk ke Indonesia," ujarnya, dalam ajang pembuktian ReBi di Auditorium Gedung Sindo, Rabu (4/5/2016).
Ade menuturkan, selama ini teh di Indonesia yang merupakan produk berkualitas belum banyak beredar. "Kalau ada, bukan kualitas premium. Sebab, kualitas teh premium di dalam negeri kebanyakan justru dinikmati negara lain, seperti China dan Taiwan," ungkapnya.
Menurut Ade, tantangan menciptakan brand teh dengan kualitas premium ada pada perilaku dan pola masyarakat. Artinya, selama ini masyarakat Indonesia masih menikmati teh bukan dengan kualitas terbaik.
"Tantangan kami di situ. Artinya, kita punya kekayaan perkebunan teh yang terbaik, namun dinikmati di luar negeri. Sementtara teh di dalam negeri belum ada pada kualitas premium," pungkasnya.
(dmd)