Pengusaha Kecewa Pemerintah Telat Serap Bawang Merah
A
A
A
JAKARTA - Pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Bawang Merah Indonesia kecewa pada pemerintah lantaran baru akan melakukan penyerapan bawang merah ke petani lewat Bulog, setelah komoditas ini menjadi salah satu penyebab inflasi.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Bawang Merah Indonesia Ikhwan Arif mengatakan, saat ini panen bawang merah mulai terlihat dan bertepatan dengan Ramadan dan Lebaran. Bahkan pihaknya mengkhawatirkan terjadi kelebihan pasokan.
"Panen sudah banyak, dan harga terkendali. Sebentar lagi juga nambah supply, setiap hari nambah, Juni dan Juli sudah over supply. Itu yang harusnya ditangani, tidak hanya pas inflasi saja tapi ketika panen raya seharusnya Bulog melakukan penyerapan," katanya kepada Sindonews, Jakarta, Kamis (12/5/2016).
Dari sektor pertanian dan budidaya panen juga sudah menunjukkan peningkatan terutama di beberapa wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Barat (Jabar) lantaran langganan panen bawang merah dalam jumlah banyak.
"Biasanya yang melimpah itu di Kendal, Brebes, Cirebon, banyaklah, Majalengka, Garut juga sudah mulai panen," ujar dia.
Meski demikian, perlu dilihat perkembangan harga di lapangana. Karena, jangan sampai ketika supply banyak, harganya malah tinggi. "Karena kalau supply banyak dan harganya tinggi, pasti ada permainan, atau rantai distribusinya yang terlalu panjang," pungkasnya.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Bawang Merah Indonesia Ikhwan Arif mengatakan, saat ini panen bawang merah mulai terlihat dan bertepatan dengan Ramadan dan Lebaran. Bahkan pihaknya mengkhawatirkan terjadi kelebihan pasokan.
"Panen sudah banyak, dan harga terkendali. Sebentar lagi juga nambah supply, setiap hari nambah, Juni dan Juli sudah over supply. Itu yang harusnya ditangani, tidak hanya pas inflasi saja tapi ketika panen raya seharusnya Bulog melakukan penyerapan," katanya kepada Sindonews, Jakarta, Kamis (12/5/2016).
Dari sektor pertanian dan budidaya panen juga sudah menunjukkan peningkatan terutama di beberapa wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Barat (Jabar) lantaran langganan panen bawang merah dalam jumlah banyak.
"Biasanya yang melimpah itu di Kendal, Brebes, Cirebon, banyaklah, Majalengka, Garut juga sudah mulai panen," ujar dia.
Meski demikian, perlu dilihat perkembangan harga di lapangana. Karena, jangan sampai ketika supply banyak, harganya malah tinggi. "Karena kalau supply banyak dan harganya tinggi, pasti ada permainan, atau rantai distribusinya yang terlalu panjang," pungkasnya.
(izz)