JK Dorong Muhammadiyah Lahirkan Banyak Pengusaha Muda
A
A
A
YOGYAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla (JK) mendorong lahirnya entrepreneur-entrepreneur (pengusaha) muda di dalam organisasi Muhammadiyah. Menurutnya, Muhammadiyah sebagai organisasi besar punya potensi manajerial yang teruji karena memiliki banyak fasilitas unit usaha yang dikelola sendiri.
"Saya kira dari Muhammadiyah bisa lahir entrepreneur-entrepreneur muda atau lahirnya saudagar-saudagar yang mampu mendorong kemakmuran bangsa. Di organisasi ini banyak unit usaha yang bisa dimanfaatkan, dari sekolah, universitas hingga unit kesehatan dikelola Muhammadiyah," katanya ketika membuka Rapat Kerja majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat dan Temu Saudagar Muhammadiyah di Yogyakarta, Sabtu (14/5/2016).
Dia meminta Pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah memasukkan kurikulum tentang pentingnya berwirausaha dalam skala pendidikan yang dikelola Muhammadiyah sejak tingkat sekolah hingga perguruan tinggi. "Kenapa, wirausaha penting dalam organisasi ini, sebab pendiri bangsa, termasuk pendiri organisasi ini awalnya juga berwirausaha. Sebut saja KH Ahmad Dahlan yang berdagang dari jualan batik," tuturnya.
Pemerintah, kata dia akan mendorong lahirnya sektor-sektor wiraswasta yang mendorong kemajuan bangsa untuk kemakmuran masyarakat.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, kurikulum entrepreneur telah diakomodasi dalam unit pendidikan yang dikelola Muhammadiyah. Kurikulum tersebut masih berada pada tingkat perguruan tinggi.
"Saya kira kami sudah memasukkan kurikulum entrepreneur pada tinggat universitas. Sedangkan di tingkat sekolah Muhammadiyah menanamkan bagaimana anak-anak sejak kecil diajar mandiri, berdisiplin dan prooduktif," ucapnya.
Haedar mengungkapkan, kalangan pengusaha atau saudagar di pertemuan majelis kewirausahaan bisa menjalin koneksi dan berjeraing untuk saling menguatkan antar wiraswasta Muhammadiyah.
Sementara, Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah Muhammad Nadjikh mengatakan, Muhammdiyah punya potensi besar menggerakkkan sektor okonomi melalui sinergi bersama.
Menurut Presiden Direktur PT Kelola Mina Laut ini, ada triliunan aset yang dikelola Muhammadiyah mulai dari bidang pendidikan, kesehatan dan sektor keuangan perkreditan.
"Kalau aset ini disinergikan untuk merancang lahirnya kalangan entrepreneur muda tentu akan memberikan sumbangsih yang besar terhadap negara. Salah satunya tentu dengan fokus memasukkan kurikulum entrepreneur di sektor unit usaha Muhammadiyah," ucapnya.
Dalam temu saudagar Muhammadiyah yang ke-2 kali ini menghadirkan sebanyak 550 kalangan pengusaha Muhammadiyah. "Kami harapkan terjadi kesepakatan-kesepakatan antar pengusaha dari berbagai sektor. Kami tidak mematok taget, yang penting itu menjadi keuntungan tersendiri bagi pengusaha dan wiraswasta di tubuh Muhammadiyah," pungkasnya.
Dalam Rapat Kerja dan Temu Jaringan Muhammadiyah tersebut juga menhgadirkan sejumlah CEO seperti Irwan Hidayat dari PT Sido Muncul Tbk, Muhammad Fajrin Rasyid founder e-commerce Bukalapak.com.
Acara yang dibuka Wapres Jusuf Kalla dan Gubernur DIY Yogyakarta itu, juga menghadirkan sejumlah pengusaha nasional pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin).
"Saya kira dari Muhammadiyah bisa lahir entrepreneur-entrepreneur muda atau lahirnya saudagar-saudagar yang mampu mendorong kemakmuran bangsa. Di organisasi ini banyak unit usaha yang bisa dimanfaatkan, dari sekolah, universitas hingga unit kesehatan dikelola Muhammadiyah," katanya ketika membuka Rapat Kerja majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat dan Temu Saudagar Muhammadiyah di Yogyakarta, Sabtu (14/5/2016).
Dia meminta Pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah memasukkan kurikulum tentang pentingnya berwirausaha dalam skala pendidikan yang dikelola Muhammadiyah sejak tingkat sekolah hingga perguruan tinggi. "Kenapa, wirausaha penting dalam organisasi ini, sebab pendiri bangsa, termasuk pendiri organisasi ini awalnya juga berwirausaha. Sebut saja KH Ahmad Dahlan yang berdagang dari jualan batik," tuturnya.
Pemerintah, kata dia akan mendorong lahirnya sektor-sektor wiraswasta yang mendorong kemajuan bangsa untuk kemakmuran masyarakat.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, kurikulum entrepreneur telah diakomodasi dalam unit pendidikan yang dikelola Muhammadiyah. Kurikulum tersebut masih berada pada tingkat perguruan tinggi.
"Saya kira kami sudah memasukkan kurikulum entrepreneur pada tinggat universitas. Sedangkan di tingkat sekolah Muhammadiyah menanamkan bagaimana anak-anak sejak kecil diajar mandiri, berdisiplin dan prooduktif," ucapnya.
Haedar mengungkapkan, kalangan pengusaha atau saudagar di pertemuan majelis kewirausahaan bisa menjalin koneksi dan berjeraing untuk saling menguatkan antar wiraswasta Muhammadiyah.
Sementara, Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah Muhammad Nadjikh mengatakan, Muhammdiyah punya potensi besar menggerakkkan sektor okonomi melalui sinergi bersama.
Menurut Presiden Direktur PT Kelola Mina Laut ini, ada triliunan aset yang dikelola Muhammadiyah mulai dari bidang pendidikan, kesehatan dan sektor keuangan perkreditan.
"Kalau aset ini disinergikan untuk merancang lahirnya kalangan entrepreneur muda tentu akan memberikan sumbangsih yang besar terhadap negara. Salah satunya tentu dengan fokus memasukkan kurikulum entrepreneur di sektor unit usaha Muhammadiyah," ucapnya.
Dalam temu saudagar Muhammadiyah yang ke-2 kali ini menghadirkan sebanyak 550 kalangan pengusaha Muhammadiyah. "Kami harapkan terjadi kesepakatan-kesepakatan antar pengusaha dari berbagai sektor. Kami tidak mematok taget, yang penting itu menjadi keuntungan tersendiri bagi pengusaha dan wiraswasta di tubuh Muhammadiyah," pungkasnya.
Dalam Rapat Kerja dan Temu Jaringan Muhammadiyah tersebut juga menhgadirkan sejumlah CEO seperti Irwan Hidayat dari PT Sido Muncul Tbk, Muhammad Fajrin Rasyid founder e-commerce Bukalapak.com.
Acara yang dibuka Wapres Jusuf Kalla dan Gubernur DIY Yogyakarta itu, juga menghadirkan sejumlah pengusaha nasional pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin).
(izz)