Harga Minyak Mendekati USD50 Akibat Gangguan Pasokan Global

SINGAPURA - Harga minyak dunia mendekati arah USD50 per barel pada Rabu (18/5/2016), karena gangguan pasokan dan penurunan produksi yang terus memperketat pasar. Meski pedagang memperingatkan bahwa persediaan minyak mentah global yang tinggi masih membebani pasar.

Di New York Mercantile Exchange, harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Juni naik 59 sen dolar AS menjadi USD48,31 per barel. Ini merupakan tingkat penutupan tertinggi sejak Oktober tahun kemarin.

Di London, harga minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli juga naik 31 sen dolar AS menjadi USD49,28 per barel.

Kedua kontrak mendekati nilai tertinggi mereka yaitu berkisar USD49,75 dan USD48,76 per barel.

“Dengan minyak terus menderita gangguan pasokan, data persediaan EIA akan menjadi kunci untuk pergerakan harga. Penurunan lebih lanjut dalam stok bisa melihat run minyak yang lebih tinggi terus,” analisa ANZ Bank seperti dilansir Reuters, Rabu (18/5/2016).

"Dengan kebakaran hutan bergeser kembali ke operasi pasir minyak, risiko gangguan pasokan memperluas hingga Juni telah meningkat secara substansial. Dikombinasikan dengan penurunan lebih lanjut dalam ekspor dari Nigeria, pasar fisik sangat ketat," tambah ANZ.

Badan Informasi Energi AS (EIA) dijadwalkan akan merilis data mingguan stok minyak mentahnya pada Rabu. Pedagang memperkirakan akan melihat persediaan negara itu jatuh untuk minggu kedua berturut-turut. Produksi minyak mentah AS menurun 23 ribu barel menjadi 8,802 juta barel per hari pada pekan yang berakhir 6 Mei 2016 lalu.

Adapun industri minyak juga mengawasi Venezuela, di mana gejolak ekonomi dan politik mengancam produksi minyak.