IHSG Berakhir Anjlok, Bursa Asia Memerah
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini berakhir melemah untuk melengkapi tren negatif sejak sesi pembukaan pagi tadi. IHSG pada sore hari ini ditutup turun 32,88 poin atau 0,69% ke level 4.710,79 di tengah pergerakan mixed bursa saham Asia.
Pada pembukaan perdagangan tadi pagi bursa saham Tanah Air berkurang 4,20 poin atau 0,09% ke level 4.739,47 dan pada sesi I masih terjebak di zona merah atau melemah 13,98 poin atau 0,29% ke level 4.729,68. Sedangkan pada perdagangan kemarin ditutup naik 31,78 poin atau 0,67% ke level 4.743,66
Dilansir Reuters, Selasa (24/5/2016) saham Asia tergelincir ke posisi terendah dalam dua setengah bulan saat dolar Amerika Serikat (USD) mencetak kerugian di tengah kekhawatiran investor terkait kenikan suku bunga acuan AS (Fed rate) lebih cepat dari perkiraan. Sementara indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang meluncur deras 0,5% dengan total kerugian lebih dari 7% sepanjang bulan ini dan mendekati level terendah sejak 9 Maret.
Beberapa bursa saham Eropa juga mengalami tekanan seperti indeks Inggris FTSE 100 yang dibuka lebih rendah 0,3% diikuti pelemahan indeks Jerman DAX 0,2% dan Indeks Prancis CAC 0,4%. "Pasar sepertinya mengambil sikap berhati-hati sebelum pidato Gubernur The Fed, Janet Yellen akhir pekan ini," jelas Analis Valuta Asing Hyundai Futures Jung Sung-yoon.
Dalam beberapa pekan terakhir komentar beberapa pejabat Federal Reserve telah menimbulkan spekulasi bahwa kenaikan suku bunga acuan AS kemungkinan akan terjadi pada Juni atau Juli tahun ini. Adapun pada hari ini mayoritas bursa Asia mengalami tekanan cukup besar yang dipimpin kejatuhan pasar saham Jepang dan China.
Indeks Nikkei Jepang tercatat menyusut 155,84 poin atau 0,94% ke level 16.498,76 mengiringi pelemahan Kospi yang berakhir lebih rendah 0,9% atau 17,57 poin di level 1.937,68. Pelemahan juga terjadi pada indeks Australia yang ditutup turun 0,43 % atau 23,00 poin di posisi 5.361,90 didorong pelemahan sektor energi.
Bursa saham Shanghai juga tergelincir 21,98 poin atau 0,77% ke level 2.821,67, sedangkan Hang Seng justru menguat sendiri di antara pasar saham utama Asia dengan kenaikan 21,40 poin atau 0,11% ke level 19.830,43. Selanjutnya indeks Straits Times juga mengalami pelemahan 14.54 poin ke level 2.752,39.
Sektor saham dalam negeri hari ini berakhir mayoritas negatif. Pelemahan terdalam terjadi pada sektor pertanian dengan penurunan sebesar 1,15% dan sektor yang naik tinggi adalah aneka industri 0,35%.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp4,25 triliun dengan 4,68 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp34,9 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp1,88 triliun dan aksi beli sebesar Rp1,85 triliun. Tercatat 94 saham menguat, 205 saham melemah dan 93 saham stagnan.
Adapun saham-saham yang menguat di antaranya PT Panin Sekuritas Tbk. (PANS) naik Rp70 menjadi Rp3.400, PT Bank Maspion Indonesia Tbk. (BMAS) menguat Rp32 menjadi Rp390 dan PT Jaya Real Property Tbk. (JRPT) bertambah Rp20 menjadi Rp830.
Sementara, saham-saham yang melemah di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp2.775 menjadi Rp71.150, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) menyusut Rp1.500 menjadi Rp38.500 serta PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) melemah Rp450 menjadi Rp4.400.
Pada pembukaan perdagangan tadi pagi bursa saham Tanah Air berkurang 4,20 poin atau 0,09% ke level 4.739,47 dan pada sesi I masih terjebak di zona merah atau melemah 13,98 poin atau 0,29% ke level 4.729,68. Sedangkan pada perdagangan kemarin ditutup naik 31,78 poin atau 0,67% ke level 4.743,66
Dilansir Reuters, Selasa (24/5/2016) saham Asia tergelincir ke posisi terendah dalam dua setengah bulan saat dolar Amerika Serikat (USD) mencetak kerugian di tengah kekhawatiran investor terkait kenikan suku bunga acuan AS (Fed rate) lebih cepat dari perkiraan. Sementara indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang meluncur deras 0,5% dengan total kerugian lebih dari 7% sepanjang bulan ini dan mendekati level terendah sejak 9 Maret.
Beberapa bursa saham Eropa juga mengalami tekanan seperti indeks Inggris FTSE 100 yang dibuka lebih rendah 0,3% diikuti pelemahan indeks Jerman DAX 0,2% dan Indeks Prancis CAC 0,4%. "Pasar sepertinya mengambil sikap berhati-hati sebelum pidato Gubernur The Fed, Janet Yellen akhir pekan ini," jelas Analis Valuta Asing Hyundai Futures Jung Sung-yoon.
Dalam beberapa pekan terakhir komentar beberapa pejabat Federal Reserve telah menimbulkan spekulasi bahwa kenaikan suku bunga acuan AS kemungkinan akan terjadi pada Juni atau Juli tahun ini. Adapun pada hari ini mayoritas bursa Asia mengalami tekanan cukup besar yang dipimpin kejatuhan pasar saham Jepang dan China.
Indeks Nikkei Jepang tercatat menyusut 155,84 poin atau 0,94% ke level 16.498,76 mengiringi pelemahan Kospi yang berakhir lebih rendah 0,9% atau 17,57 poin di level 1.937,68. Pelemahan juga terjadi pada indeks Australia yang ditutup turun 0,43 % atau 23,00 poin di posisi 5.361,90 didorong pelemahan sektor energi.
Bursa saham Shanghai juga tergelincir 21,98 poin atau 0,77% ke level 2.821,67, sedangkan Hang Seng justru menguat sendiri di antara pasar saham utama Asia dengan kenaikan 21,40 poin atau 0,11% ke level 19.830,43. Selanjutnya indeks Straits Times juga mengalami pelemahan 14.54 poin ke level 2.752,39.
Sektor saham dalam negeri hari ini berakhir mayoritas negatif. Pelemahan terdalam terjadi pada sektor pertanian dengan penurunan sebesar 1,15% dan sektor yang naik tinggi adalah aneka industri 0,35%.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp4,25 triliun dengan 4,68 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp34,9 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp1,88 triliun dan aksi beli sebesar Rp1,85 triliun. Tercatat 94 saham menguat, 205 saham melemah dan 93 saham stagnan.
Adapun saham-saham yang menguat di antaranya PT Panin Sekuritas Tbk. (PANS) naik Rp70 menjadi Rp3.400, PT Bank Maspion Indonesia Tbk. (BMAS) menguat Rp32 menjadi Rp390 dan PT Jaya Real Property Tbk. (JRPT) bertambah Rp20 menjadi Rp830.
Sementara, saham-saham yang melemah di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp2.775 menjadi Rp71.150, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) menyusut Rp1.500 menjadi Rp38.500 serta PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) melemah Rp450 menjadi Rp4.400.
(akr)