Penyebab PLN Naikkan Tarif Listrik Bulan Depan
Penyebab PLN Naikkan Tarif Listrik Bulan Depan
A
A
A
JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN akan kembali menaikkan tarif listrik bulan depan. Penyebabnya dikarenakan dolar Amerika Serikat (USD) dalam tren menguat.
"Tarif Juni, naik enggak itu ya (dipengaruhi) dolar. Naik tapi tipis karena komponen kita punya BBM kecil sekali," ujar Direktur Utama PLN Sofyan Basir di Jakarta, Senin (30/5/2016).
Tingginya pengaruh nilai kurs USD, kata Sofyan, karena pembayaran Independent Power Producer (IPP) menggunakan mata uang Negeri Paman Sam. "Kurs yang berpengaruh karena IPP kita bayarnya pakai USD, BBM sudah enggak," kata dia.
Sebelumnya, PLN pada bulan lalu juga menaikkan tarif listrik untuk 12 golongan yang sudah mengikuti mekanisme tariff adjustment. Namun, penguatan rupiah terhadap USD belakangan ini mampu sedikit mengurangi kenaikan tarif listrik.
Kepala Divisi Niaga PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Benny Marbun menjelaskan, nilai tukar rupiah terhadap USD pada Maret 2016 mengalami penguatan dari bulan sebelumnya mampu menahan laju kenaikan tarif listrik sebagai dampak kenaikan harga minyak bumi (ICP).
Menurutnya, harga ICP pada Maret 2016 sebesar USD34,19 per barel. "Harga minyak tersebut mengalami kenaikan USD5,27 per barel, dari bulan sebelumnya sebesar USD28,92 per barel," kata dia.
"Tarif Juni, naik enggak itu ya (dipengaruhi) dolar. Naik tapi tipis karena komponen kita punya BBM kecil sekali," ujar Direktur Utama PLN Sofyan Basir di Jakarta, Senin (30/5/2016).
Tingginya pengaruh nilai kurs USD, kata Sofyan, karena pembayaran Independent Power Producer (IPP) menggunakan mata uang Negeri Paman Sam. "Kurs yang berpengaruh karena IPP kita bayarnya pakai USD, BBM sudah enggak," kata dia.
Sebelumnya, PLN pada bulan lalu juga menaikkan tarif listrik untuk 12 golongan yang sudah mengikuti mekanisme tariff adjustment. Namun, penguatan rupiah terhadap USD belakangan ini mampu sedikit mengurangi kenaikan tarif listrik.
Kepala Divisi Niaga PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Benny Marbun menjelaskan, nilai tukar rupiah terhadap USD pada Maret 2016 mengalami penguatan dari bulan sebelumnya mampu menahan laju kenaikan tarif listrik sebagai dampak kenaikan harga minyak bumi (ICP).
Menurutnya, harga ICP pada Maret 2016 sebesar USD34,19 per barel. "Harga minyak tersebut mengalami kenaikan USD5,27 per barel, dari bulan sebelumnya sebesar USD28,92 per barel," kata dia.
(izz)
Explore More