Pastikan Stok Sembako Aman, Bupati Sidak Pasar Terempa

Sabtu, 04 Juni 2016 - 02:23 WIB
Pastikan Stok Sembako...
Pastikan Stok Sembako Aman, Bupati Sidak Pasar Terempa
A A A
TEREMPA - Untuk memastikan ketersediaan sembako, Bupati Anambas, Abdul Haris melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah agen sembako untuk mengecek harga dan stok sembako yang ada di pasar dan gudang. Namun, saat sidak di pasar sayur Terempa, Anambas, Kepulauan Riau, Haris menemukan adanya daging ayam beku dijual secara terbuka.

"Saya minta kepada Disperindagkop Anambas memperhatikan ayam beku jangan dijual secara terbuka tapi dimasukkan dalam freezer. Agar ayam tetap bisa dibeli masyarakat dalam keadaaan aman," ujar Haris saat sidak di Pasar Inpres Terempa, Jumat (3/6/2016).

Dalam sidak yang dilakukan bersama rombongan, beberapa bahan stok sembako aman hingga Idul Fitri. Namun dirinya meminta pedagang dan pengusaha agar bersama-sama menjaga kestabilan harga agar masyarakat jangan terbebani apalagi saat ini menjelang bulan Ramadhan.

"Dari hasil sidak yang kami lakukan, stok aman sampai Idul Fitri nanti. Kami juga mengimbau kepada para pedagang dan pengusaha agar sama-sama menjaga kestabilan harga," katanya.

Haris menambahkan, ketika memantau gudang-gudang milik pedagang besar seperti milik Akiun dan Buncai, stok beras, gula dan kebutuhan lain masih memadai. Saat sidak, meski terjadi kenaikan harga namun masih dalam batas wajar. Gula pasir contohnya, dari sebelumnya Rp14.000 per kilogram kini mencapai Rp16.000 per kg. Sementara daging ayam beku masih bertahan di level Rp32.000 per kg.

"Kalau dilihat dari gudang yang ada, stok masih cukup bahkan lebih. Namun kita khawatirkan adanya kenaikan harga seperti gula, namun kenaikan ini bukan hanya terjadi di Anambas bahkan secara nasional. Kami meminta agar Disperindag juga mengontrol terhadap barang yang dijual kedaluwarsa," katanya.

Salah satu pedagang di Pasar Terempa, Yenni mengeluh, karena biasanya menjelang Ramadhan, banyak pembeli yang datang berbelanja bahkan dari luar Anambas, namun saat ini sepi. Ia menyebut mahalnya harga karena harga beli yang memang mahal. Sehingga pedagang menjual kembali otomatis harga ikut terkerek untuk menghindari kerugian.

"Saat ini pembeli masih sepi. Kalau mengenai stok semuanya masih ada, tapi kalau masalah harga seperti kami pedagang ini tergantung dari pembelian. Jika kami beli harganya naik maka kami juga pasti jual naik, tidak mungkin kami rugi," ujarnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5722 seconds (0.1#10.140)