Neraca Perdagangan RI Mei Surplus USD375,6 Juta

Rabu, 15 Juni 2016 - 12:19 WIB
Neraca Perdagangan RI...
Neraca Perdagangan RI Mei Surplus USD375,6 Juta
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia Mei 2016 surplus USD375,6 juta, dengan ekspor senilai USD11,51 miliar dan impor USD11,14 miliar. Secara kumulatif Januari-Mei 2016 surplus USD2,70 miliar.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, nilai ekspor tersebut naik 0,31% dibanding April 2016. Kenaikan secara month to month ini disebabkan karena terjadi kenaikan pada migas dari USD0,89 miliar menjadi USD0,96 miliar, dan nonmigas turun dari USD10,58 miliar menjadi USD10,55 miliar.

"Namun, jika dibanding Mei 2015 turun 9,75% (yoy) dengan totalan Mei 2015 sebesar USD12,75 miliar," kata dia di gedung BPS, Jakarta, Rabu (15/6/2016).

Untuk total ekspor Januari-Mei 2016 sebesar USD56,59 miliar atau turun 12,82% secara year on year (yoy). Untuk ekspor nonmigas Januari-Mei 2016 sebesar USD51,28 miliar atau turun 9,01%.

"Share terbesar ekspor kita terjadi pada lemak dan minyak hewan nabati sebesar USD6,63 miliar. Kemudian untuk bahan bakar mineral USD5,37 miliar," kata dia.

Untuk pangsa ekspor nonmigas Januari-Mei 2016 pertama ke Amerika Serikat sebesar USD6,25 miliar, Jepang USD2,18 miliar dan China USD4,87 miliar. Sedangkan untuk ekspor nonmigas ke ASEAN sebesar USD11,15 miliar dan ke Uni Eropa sebesar USD5,81 miliar.

"Ekspor secara global memang belum membaik seperti tahun-tahun sebelumnya. Ini karena ekonomi belum membaik betul secara global," kata Suryamin.

Sementara, untuk nilai total impor tercatat USD11,14 miliar naik 2,96% dibanding April 2016. Namun, Secara year on year turun 4,12% dari USD11,61 miliar di Mei 2015. Jika dibanding April 2016, migas naik dari USD1,36 miliar ke USd1,67 miliar dan impor nonmigas dari USD9,45 miliar ke USD9,47 miliar.

"Untuk total impor Januari-Mei 2016 tercatat sebesar USD53,89 miliar atau turun 11,61% secara year on year," jelasnya.

Untuk impor nonmigas Januari-Mei 2016 sebesar USD46,97 miliar turun 6,91% (yoy) dengan share terbesar mesin dan peralatan mekanik sebesar USD8,43 miliar serta mesin dan peralatan listrik USD6,06 miliar.

Untuk pangsa impor terbesar, pertama yakni China sebesar USD12,26 miliar, Jepang USD5,05 miliar dan Thailand USD3,77 miliar. Untuk impor nonmigas dari ASEAN sebesar USD10,46 miliar dan ke Uni Eropa mencapai USD4,46 miliar.

"Thailand sekarang menduduki peringkat tiga pangsa impor kita. Ini termasuk ancaman dari MEA. Biasnaya Thailand enggak masuk ke tiga besar pangsa impor kita," tutup dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8384 seconds (0.1#10.140)