Obama Berharap Brexit Tak Goyang Ekonomi Dunia
A
A
A
WARSAWA - Presiden AS Barack Obama berharap keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit) setelah referendum bulan lalu tidak menggoyang ekonomi dunia. Dia khawatir keputusan tersebut berdampak besar terhadap Inggris, Eropa dan ekonomi dunia.
Sebagai teman, sekutu dan mitra dagang Inggris dan Uni Eropa, Obama mengatakan, Washington ingin melihat proses negosiasi berjalan tertib dan sedekat hubungan di masa depan.
"Sangat penting tidak ada pihak yang mengeras, yang menyebabkan kerusakan ekonomi masing-masing, dan akhirnya berdampak terhadap ekonomi dunia, di saat ekonomi kita masih goyah," ujar Obama, dalam konferensi pers dalam KTT NATO di Warsawa, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (10/7/2016).
(Baca: Kepercayaan Konsumen Inggris Jatuh ke Level Terburuk dalam 21 Tahun)
Sebelumnya, kepercayaan konsumen Inggris tercatat mengalami penurunan tajam ke level terburuk dalam 21 tahun terakhir, setelah referendum Brexit. Hal ini berdasarkan hasil lembaga riset pasar terbesar dunia atau GfK di Inggris yang melaporkan hasil survei mereka terhadap 2.002 orang, yang dilakukan pada 30 Juni hingga 5 Juli 2016.
Dilansir BBCnews, indeks kepercayaan konsumen Inggris mengalami penurunan skor yang paling tajam dalam lebih dari dua dekade setelah mayoritas masyarakat mendukung Inggris keluar dari Uni Eropa. Tercatat indeks menunjukkan skor kepercayaan pada awal Juli jatuh hingga 8 poin ke minus 9, dari minus 1 pada bulan Juni.
Kurangnya kepercayaan konsumen membuat mereka cenderung membatasi pengeluaran yang menyumbang sekitar dua-pertiga perekonomian Inggris.
Sebagai teman, sekutu dan mitra dagang Inggris dan Uni Eropa, Obama mengatakan, Washington ingin melihat proses negosiasi berjalan tertib dan sedekat hubungan di masa depan.
"Sangat penting tidak ada pihak yang mengeras, yang menyebabkan kerusakan ekonomi masing-masing, dan akhirnya berdampak terhadap ekonomi dunia, di saat ekonomi kita masih goyah," ujar Obama, dalam konferensi pers dalam KTT NATO di Warsawa, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (10/7/2016).
(Baca: Kepercayaan Konsumen Inggris Jatuh ke Level Terburuk dalam 21 Tahun)
Sebelumnya, kepercayaan konsumen Inggris tercatat mengalami penurunan tajam ke level terburuk dalam 21 tahun terakhir, setelah referendum Brexit. Hal ini berdasarkan hasil lembaga riset pasar terbesar dunia atau GfK di Inggris yang melaporkan hasil survei mereka terhadap 2.002 orang, yang dilakukan pada 30 Juni hingga 5 Juli 2016.
Dilansir BBCnews, indeks kepercayaan konsumen Inggris mengalami penurunan skor yang paling tajam dalam lebih dari dua dekade setelah mayoritas masyarakat mendukung Inggris keluar dari Uni Eropa. Tercatat indeks menunjukkan skor kepercayaan pada awal Juli jatuh hingga 8 poin ke minus 9, dari minus 1 pada bulan Juni.
Kurangnya kepercayaan konsumen membuat mereka cenderung membatasi pengeluaran yang menyumbang sekitar dua-pertiga perekonomian Inggris.
(dmd)