Produksi Batu Baru hingga Semester I Baru 30%

Kamis, 21 Juli 2016 - 22:37 WIB
Produksi Batu Baru hingga Semester I Baru 30%
Produksi Batu Baru hingga Semester I Baru 30%
A A A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, produksi batu bara di Indonesia hingga semester I/2016 baru 30% dari target tahun ini yang sebesar 419 juta ton. Hingga pertengahan tahun, produksi batu bara baru sekitar 100,96 juta ton.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot mengatakan, total produksi batu bara tersebut lebih banyak disumbangkan pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B).

"‎Pertengahan tahun produksi sekitar 100,96 juta ton. Ini yang produksi batu bara untuk PKP2B. IUP kontribusinya tidak besar, saya akan cek angkanya. Enam bulan pertama. Dengan target 419 juta ton, masih sekitar 30%," katanya di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (21/7/2016).

Menurut dia, turunnya produksi batu bara terjadi karena permintaan dunia yang juga sedang turun serta harga komoditas ‎yang masih rendah. Selain itu, permintaan dari domestik juga masih kecil.

"‎Data domestik masih 25 juta ton. Nanti setelah 35.000 MW, mungkin bisa mendongkrak kecepatan produksi ‎dalam pengunaannya," imbuhnya.

Pada dasarnya, sambung Bambang, Kementerian ESDM tidak terlalu berpatok pada target produksi batu bara yang telah ditetapkan. Pasalnya, dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) batu bara sudah tidak lagi ditetapkan sebagai sumber penerimaan melainkan sumber energi.

"‎Sebetulnya antara pencapaian target dan tidak itu ada dua hal. Pertama, kalau mencapai target itu bagus juga. Tapi pada umumnya kalau enggak terserap di dalam negeri ini kita kadang berpikir di RUEN sudah ditetapkan bahwa bukan penerimaan lagi, tapi sebagai energi. Seharusnya dengan itu kita melakukan konservasi," tutur dia.

Kendarti demikian, saat ini Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari batu bara sudah mendekati target tahun ini yaitu sekitar Rp12,28 triliun.‎ "Tapi PNBP sekarang sudah cukup lumayan, Rp12 triliunan sampai Mei. Itu pun sudah Rp12,28 triliun‎, artinya sudah mendekati target kita Rp30 triliun untuk 2016," tandasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6954 seconds (0.1#10.140)