VITAMIN C SAHAM

Senin, 25 Juli 2016 - 06:16 WIB
VITAMIN C SAHAM
VITAMIN C SAHAM
A A A
SLIM (langsing) identik dengan sehat. Ingin memiliki investasi saham yang sehat? Cobalah metoda CAN SLIM, strategi investasi growth stock racikan William J ONeil, founder Investor’s Business Daily, sebuah harian bisnis terkenal di Amerika Serikat.

CAN SLIM dibahas dalam buku ONeil yang berjudul "How to Make Money in Stocks: A Winning System In Good Times or Bad". Strategi yang menggabungkan teknik fundamental dan teknikal ini amat popular dan telah menjadi inspirasi bagi banyak praktisi pasar modal.

Strategi ini dikembangkan dari riset ONeil terhadap 500 saham berkinerja unggul selama empat dekade di AS, sejak tahun 1953. Tujuan strategi adalah menemukan saham pemenang sebelum harganya terlanjur terbang tinggi.

Menurut American Association of Individual Investor (AAII), antara Januari 1998- Desember 2008, portofolio yang disusun dengan metoda CAN SLIM memberi rata-rata imbal hasil yang fantastis. Setiap huruf pada CAN SLIM merupakan akronim dari karakteristik saham pemenang pada studi ONeil.

Saya ingin membahas dua unsure pertama dalam strategi investasi CAN SLIM. C merujuk ke laba bersih per saham triwulan terkini atau current quarterly earnings per share (EPS). Jika return saham diibaratkan sebagai darah yang mengalir dalam tubuh, maka earnings atau laba bersih sesudah pajak adalah jantungnya.

William ONeil, membandingkan quarterly EPS (total laba bersih alias earnings dibagi jumlah unit saham yang beredar) terkini dengan kuartal yang sama tahun lalu. Misalnya, EPS kuartal I-2016 dibandingkan dengan EPS pada kuartal I 2015. Ia menemukan bahwa mayoritas saham berkinerja istimewa menunjukkan kenaikan quarterly EPS, sebelum harganya melambung tinggi.

Dari observasi saya terhadap sejumlah sampel saham unggulan yang meroket harganya di kuartal I-2016 maupun semester I-2016, ada beberapa saham yang yang menunjukkan perilaku seperti saham temuan ONeil.

Pada table saya sajikan 4 saham yang mengalami kenaikan quarterly EPS secara nyata (dibandingkan dengan quarterly EPS pada kuartal yang sama tahun sebelumnya). Ternyata kenaikan quarterly EPS ini sejalan dengan kenaikan harga saham.

Misalnya, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 665% pada kuartal I/2016 dibanding periode sama tahun lalu. Saham perusahaan di sektor infrastruktur yang mayoritas sahamnya dimiliki pemerintah ini naik harga 24,38% (kuartal I/2016) dan 59,38% (Semester I/2016). Atau PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang membukukan kenaikan laba bersih sebesar 20,3% pada kuartal I/2016 dibanding periode sama tahun lalu.

Harga saham TLKM pada Semester I tahun ini sudah melonjak 30,49%. PT Mayora Indah Tbk (MYOR), perusahaan di sektor makanan yang akan segera melakukan stock split, mencatat kenaikan harga saham 37,79% selama semester I tahun ini.

Laba bersih kuartal I 2016 kedua perusahaan ini naik 18,4% disbanding kuartal yang sama tahun silam. Hal yang sama dialami PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), produsen mie instan dengan merk Indomie.

Saham ICBP melonjak 32,6% gara-gara pencapaian bagus EPS di kuartal I tahun ini. Ada beberapa hal yang harus dicermati saat menganalisis komponen C. Pertama, fokus pada laba bersih, bukan penjualan. Lalu, gunakan EPS ketimbang laba bersih total.

Mengapa? Yang penting bagi investor adalah laba bersih per saham, bukan laba bersih total. Bisa saja laba bersih total meningkat tetapi diikuti penambahan jumlah saham beredar, sehingga EPS malah turun. Fokus pada EPS tiga bulanan akan memberikan gambaran yang lebih tajam daripada EPS untuk periode enam atau Sembilan bulan.

Cermati juga asal peningkatan laba bersih. Jika dari penjualan aset, makaitutidakmenggambarkan kinerja operasional sesungguhnya. Sebaiknya kita memilih perusahaan dengan kenaikan quarterly EPS minimal 15%.

Untuk memperoleh informasi mengenai EPS, kita bias masuk ke www.reuters.com. Pada kolom search (ada di kanan atas) masukkan kode saham diakhiri huruf .jk (titik jk). Ambil contoh untuk informasi saham WSKT, ketiklah wskt.jk dan tekan enter. Atau di Google kita ketik "reuters + nama perusahaan".

Setelah berada di laman perusahaan, silahkan klik pada "Financials". Selamat menganalisis "Vitamin C" saham yang membuat saham tetap segar bugar.

Lukas Setia Atmaja
Financial Expert - Prasetiya Mulya Business School
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0748 seconds (0.1#10.140)