Ini Latar Belakang Pemilihan Menteri Ekonomi Baru
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini resmi mengumumkan perombakan (reshuffle) Kabinet Kerja dengan membongkar pasang 12 pos kementerian. Untuk bidang ekonomi sendiri, terdapat lima wajah baru yang menghiasi Kabinet Kerja.
Adapun lima wajah baru yang mengisi pos menteri bidang ekonomi Kabinet Kerja adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito, dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, Sri Mulyani merupakan sosok yang telah berpengalaman dan teruji di berbagai penugasan bidang ekonomi dan keuangan. Selain itu, mantan Menteri Keuangan itu juga memiliki jaringan yang dipercaya secara luas di tingkat internasional.
"Beliau mempunyai kapasitas untuk mendongkrak, memberikan kontribusi untuk Indonesia dalam menghadapi persaingan global, sekaligus juga tadi yang disampaikan presiden, menyelesaijkan masalah yang berat yang sudah lama kita hadapi, kemiskinan, ketimpangan ekonomi, wilayah, dan juga meningkatkan kesempatan kerja," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/7/2016).
Menurutnya, Presiden Jokowi juga telah meminta izin kepada Bank Dunia (World Bank) untuk menarik kembali Sri Mulyani ke Tanah Air dan bergabung dengan pemerintahan. Sri Mulyani sendiri saat ini menjabat sebagai Managing Director World Bank.
"Meski sampai saat ini beliau masih sebagai Managing Director World Bank, tapi sudah ada komunikasi antara Presiden dengan Presiden Kim dari Bank Dunia dan walaupun dengan berat hati, telah diberi izin untuk kembali ke Indonesia dan menjabat sebagai Menkeu," imbuh Pratikno.
Dia melanjutkan, Menteri ESDM yang baru yakni Arcandra Tahar merupakan seorang profesional yang ahli di bidang ESDM. Arcandra menamatkan pendidikan S1 di teknik mesin, sementara S2 dan S3 di bidang engineering. Dia juga memiliki pengalaman banyak di perusahaan besar di Amerika Serikat, mengurus korporasi besar dan memiliki beberapa paten internasional.
"Juga memiliki reputasi dan tercatat sebagai profesional yang memiliki level kelas dunia. Jadi kita bersyukur Pak Arcandra sudah lama di AS dan kembali ke Indonesia," tuturnya.
Selanjutnya, sambung dia, Menteri Perhubungan yang baru Budi Karya Sumadi. Saat ini, Budi Karya menjabat sebagai Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) dan memiliki pengalaman di bidang infrastruktur.
"Saat ini beliau sebagai Presdir AP II, dan beliau sangat diharapkan bisa meningkatkan kinerja di Kementerian Perhubungan," ungkapnya. (Baca: Jokowi Ganti Lima Menteri Bidang Ekonomi)
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menambahkan, Menteri Perdagangan yang baru yakni Enggartiasto Lukito merupakan pimpinan Partai Nasdem yang sebelumnya juga merupakan anggota Partai Golkar. Enggar juga memiliki pengalaman di bidang perdagangan dan pernah menjabat sebagai Ketua Realestat Indonesia (REI).
"Diberikan kepercayaan oleh Presiden untuk menangani persoalan yang berhubungan dengan perdagangan terutama untuk komoditi pangan. Karena pangan menjadi perhatian serius Bapak Presiden, diantaranya adalah beras, daging yang sempat berfluktuasi hatganya. Kami meyakini Pak Enggar akan bisa mengatasi persoalan tersebut," tegasnya.
Terakhir, Menteri Perindustrian yang baru yaitu Airlangga Hartarto yang memiliki pengalaman cukup lama sebagai anggota DPR Komisi Industri. Presiden Jokowi memberikan kepercayaan kepadanya untuk menyelesaikan persoalan industri dan meningkatkan daya saing perindustrian Tanah Air.
"Dan kami meyakini karena Pak Airlangga salah satu inisiator dalam UU Perindustrian sehingga pasti memahami penugasan yang diberikan kepadanya," tandasnya.
Adapun lima wajah baru yang mengisi pos menteri bidang ekonomi Kabinet Kerja adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito, dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, Sri Mulyani merupakan sosok yang telah berpengalaman dan teruji di berbagai penugasan bidang ekonomi dan keuangan. Selain itu, mantan Menteri Keuangan itu juga memiliki jaringan yang dipercaya secara luas di tingkat internasional.
"Beliau mempunyai kapasitas untuk mendongkrak, memberikan kontribusi untuk Indonesia dalam menghadapi persaingan global, sekaligus juga tadi yang disampaikan presiden, menyelesaijkan masalah yang berat yang sudah lama kita hadapi, kemiskinan, ketimpangan ekonomi, wilayah, dan juga meningkatkan kesempatan kerja," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/7/2016).
Menurutnya, Presiden Jokowi juga telah meminta izin kepada Bank Dunia (World Bank) untuk menarik kembali Sri Mulyani ke Tanah Air dan bergabung dengan pemerintahan. Sri Mulyani sendiri saat ini menjabat sebagai Managing Director World Bank.
"Meski sampai saat ini beliau masih sebagai Managing Director World Bank, tapi sudah ada komunikasi antara Presiden dengan Presiden Kim dari Bank Dunia dan walaupun dengan berat hati, telah diberi izin untuk kembali ke Indonesia dan menjabat sebagai Menkeu," imbuh Pratikno.
Dia melanjutkan, Menteri ESDM yang baru yakni Arcandra Tahar merupakan seorang profesional yang ahli di bidang ESDM. Arcandra menamatkan pendidikan S1 di teknik mesin, sementara S2 dan S3 di bidang engineering. Dia juga memiliki pengalaman banyak di perusahaan besar di Amerika Serikat, mengurus korporasi besar dan memiliki beberapa paten internasional.
"Juga memiliki reputasi dan tercatat sebagai profesional yang memiliki level kelas dunia. Jadi kita bersyukur Pak Arcandra sudah lama di AS dan kembali ke Indonesia," tuturnya.
Selanjutnya, sambung dia, Menteri Perhubungan yang baru Budi Karya Sumadi. Saat ini, Budi Karya menjabat sebagai Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) dan memiliki pengalaman di bidang infrastruktur.
"Saat ini beliau sebagai Presdir AP II, dan beliau sangat diharapkan bisa meningkatkan kinerja di Kementerian Perhubungan," ungkapnya. (Baca: Jokowi Ganti Lima Menteri Bidang Ekonomi)
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menambahkan, Menteri Perdagangan yang baru yakni Enggartiasto Lukito merupakan pimpinan Partai Nasdem yang sebelumnya juga merupakan anggota Partai Golkar. Enggar juga memiliki pengalaman di bidang perdagangan dan pernah menjabat sebagai Ketua Realestat Indonesia (REI).
"Diberikan kepercayaan oleh Presiden untuk menangani persoalan yang berhubungan dengan perdagangan terutama untuk komoditi pangan. Karena pangan menjadi perhatian serius Bapak Presiden, diantaranya adalah beras, daging yang sempat berfluktuasi hatganya. Kami meyakini Pak Enggar akan bisa mengatasi persoalan tersebut," tegasnya.
Terakhir, Menteri Perindustrian yang baru yaitu Airlangga Hartarto yang memiliki pengalaman cukup lama sebagai anggota DPR Komisi Industri. Presiden Jokowi memberikan kepercayaan kepadanya untuk menyelesaikan persoalan industri dan meningkatkan daya saing perindustrian Tanah Air.
"Dan kami meyakini karena Pak Airlangga salah satu inisiator dalam UU Perindustrian sehingga pasti memahami penugasan yang diberikan kepadanya," tandasnya.
(ven)