Pertamina Ubah Paradigma Lama di Tengah Anjlok Harga Minyak
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) akan mengubah paradigma lama yang cenderung production at any cost menjadi creating more values (production dan value of Investment) dari semua asetnya di tengah anjloknya harga komoditas. Ketua Tim Tata Kelola (Tranformasi) Upstream Pertamina Bambang Manumayoso menerangkan Pertamina terus melakukan proses differensiasi terhadap semua asetnya.
"Menggunakan clustering asset dan portofolio sehingga tampak aset mana yang dapat memberikan dampak nilai terbesar hingga terendah. Dari gradasi tersebut masing-masing aset akan dievaluasi berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk dapat memberikan nilai positif bagi perusahaan," terang dia di Jakarta, Kamis (18/8/2016).
(Baca Juga: Pertamina Target Rasio Cadangan Migas Naik 400%)
Dia menambahkan saat ini, paradigma bisnis model upstream baru Pertamina terus digencarkan. Dicontohkan secara operasional seperti, peningkatan kinerja baik dari sisi volume maupun value, optimasi investasi (capex), melakukan aksi nyata untuk pertumbuhan terutama business portfolio, implementasi operasional excellent pada setiap proyek-proyek berdampak besar bagi Pertamina, pembenahan berkelanjutan untuk proses bisnis dan pengembangan SDM.
Efisiensi dan rasionalisasi program menurutnya juga terus dilakukan, dengan menurunkan biaya per barel. Jika dulu beberapa aset dengan operating cost di atas USD30 per barel, sekarang bisa ditekan di bawah USD20 per barel.
“Rata-rata sudah turun semua. Dari segitu banyak bisa kami turunkan. Jadi biaya-biaya operasional dikurangi,” paparnya
"Menggunakan clustering asset dan portofolio sehingga tampak aset mana yang dapat memberikan dampak nilai terbesar hingga terendah. Dari gradasi tersebut masing-masing aset akan dievaluasi berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk dapat memberikan nilai positif bagi perusahaan," terang dia di Jakarta, Kamis (18/8/2016).
(Baca Juga: Pertamina Target Rasio Cadangan Migas Naik 400%)
Dia menambahkan saat ini, paradigma bisnis model upstream baru Pertamina terus digencarkan. Dicontohkan secara operasional seperti, peningkatan kinerja baik dari sisi volume maupun value, optimasi investasi (capex), melakukan aksi nyata untuk pertumbuhan terutama business portfolio, implementasi operasional excellent pada setiap proyek-proyek berdampak besar bagi Pertamina, pembenahan berkelanjutan untuk proses bisnis dan pengembangan SDM.
Efisiensi dan rasionalisasi program menurutnya juga terus dilakukan, dengan menurunkan biaya per barel. Jika dulu beberapa aset dengan operating cost di atas USD30 per barel, sekarang bisa ditekan di bawah USD20 per barel.
“Rata-rata sudah turun semua. Dari segitu banyak bisa kami turunkan. Jadi biaya-biaya operasional dikurangi,” paparnya
(akr)