Persaingan MEA Sengit, Indonesia Bisa Keok jika Tidak Siap
A
A
A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, persaingan dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) cukup sengit. Sehingga, jika Indonesia tidak siap akan bisa kalah dengan kesembilan negara tetangga.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad menyampaikan, kesepuluh anggota ASEAN saat ini tengah memperebutkan kue ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Meskipun Indonesia memiliki pasar terbesar justru belum tentu memiliki porsi tertinggi dari sisi perekonomian.
"Pak Presiden dari KTT ASEAN bilang sengitnya persaingan antar negara dalam perebutkan kue ekonomi. Apabila kita tidak siap akan kalah," ujarnya di Jakarta, Selasa (27/9/2016).
Muliaman menjelaskan, negara di ASEAN saat ini telah mencapai kesepakatan kerja sama. Dilengkapi dengan persaingan yang terbilang ketat. "Negara ASEAN sudah masuk kerja sama. Persaingan sangat kompetitif," kata dia.
Hal ini, kata Muliaman, membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan kepada pemerintah pusat dan daerah untuk membentuk sektor ekonomi dengan ciri khas unik dan dapat bersaing. Selain itu, sorotan juga tertuju kepada perusahaan yang ada di Tanah Air dalam melakukan inovasi.
"Bapak Presiden berikan arahan pusat dan daerah membangun keunikan dan komparatif. Perusahaan Indonesia dalam menghadapi persaingan siap enggak siap dituntut memperbaiki inovasi, bersaing secara tepat dan efektif," pungkasnya.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad menyampaikan, kesepuluh anggota ASEAN saat ini tengah memperebutkan kue ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Meskipun Indonesia memiliki pasar terbesar justru belum tentu memiliki porsi tertinggi dari sisi perekonomian.
"Pak Presiden dari KTT ASEAN bilang sengitnya persaingan antar negara dalam perebutkan kue ekonomi. Apabila kita tidak siap akan kalah," ujarnya di Jakarta, Selasa (27/9/2016).
Muliaman menjelaskan, negara di ASEAN saat ini telah mencapai kesepakatan kerja sama. Dilengkapi dengan persaingan yang terbilang ketat. "Negara ASEAN sudah masuk kerja sama. Persaingan sangat kompetitif," kata dia.
Hal ini, kata Muliaman, membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan kepada pemerintah pusat dan daerah untuk membentuk sektor ekonomi dengan ciri khas unik dan dapat bersaing. Selain itu, sorotan juga tertuju kepada perusahaan yang ada di Tanah Air dalam melakukan inovasi.
"Bapak Presiden berikan arahan pusat dan daerah membangun keunikan dan komparatif. Perusahaan Indonesia dalam menghadapi persaingan siap enggak siap dituntut memperbaiki inovasi, bersaing secara tepat dan efektif," pungkasnya.
(izz)