Penurunan Harga BBM Bukan Imbas OPEC Pangkas Produksi
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memastikan, keputusan organisasi negara-negara pengekspor minyak (Organization of Petroleum Exporting Countries/OPEC) untuk memangkas produksi minyaknya jadi 32,5-33,0 juta barel per hari (bph), tidak akan memengaruhi harga Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk periode Oktober 2016.
(Baca Juga: Harga BBM Premium Turun Rp300/Liter Mulai 1 Oktober, Solar Naik)
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, untuk evaluasi harga BBM periode Oktober 2016, acuan harga minyak mentah yang digunakan adalah periode tiga bulan terakhir. Jadi, pemangkasan produksi minyak oleh OPEC baru akan dirasakan dampaknya pada evaluasi tiga bulanan berikutnya.
"Jadi kalau Pak Wirat (Dirjen Migas) bicara 1 Oktober ada perubahan (harga BBM), berarti mengacu pada harga di Juli-Agustus-September dan MOPS di 3 bulan terkahir itu berapa. Tadi semua mengacu pada formula harga yang bisa disepakati antara pemerintah, ESDM dengan Komisi 7. Itu formula harga terbuka," katanya saat berbincang dengan media di Jakarta, Kamis (29/9/2016).
Wianda menambahkan, pemangkasan produksi minyak OPEC sejatinya akan berpengaruh pada pergerakan harga minyak mentah. Namun, hingga saat ini pihaknya belum memproyeksikan penurunan harga minyaknya.
"Mungkin yang bisa dilihat utamanya ada dipergerakan harga minyak mentahnya. Kita belum memproyeksikan berapa penurunan harga minyak mentahnya. Tapi pada intinya, kalau ini dikaitkan dengan premium, memang kondisi premium itu mengacu pada angka MOPS 3 bulan terakhir dari harga ditetapkan," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, harga minyak dunia naik hampir 6% setelah OPEC mencapai kesepakatan untuk membatasi produksi minyak mentah pada pertemuan kebijakan pada November, perjanjian pertama untuk memangkas produksi sejak 2008 dan setelah pasar jatuh lantaran kelebihan pasokan minyak.
(Baca Juga: OPEC Sepakat Batasi Produksi, Harga Minyak Dunia Meroket 6%)
Seperti dikutip dari Reuters, harga minyak brent ditutup naik USD2,72, atau 5,9% menjadi 48,69 per barel, memukul lebih dari dua pekan di posisi tinggi USD48,96. Sementara, harga minyak AS West Texas Intermediate (WTI) juga naik USD2,38, atau 5,3% menjadi USD47,05, setelah sempat setinggi USD47,45, tertinggi sejak 8 September.
OPEC mencapai kesepakatan untuk membatasi produksinya ke kisaran 32,5-33,0 juta barel per hari (bph) dalam pembicaraan yang diadakan di sela-sela Forum Energi yang digelar pada 26-28 September.
(Baca Juga: Harga BBM Premium Turun Rp300/Liter Mulai 1 Oktober, Solar Naik)
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, untuk evaluasi harga BBM periode Oktober 2016, acuan harga minyak mentah yang digunakan adalah periode tiga bulan terakhir. Jadi, pemangkasan produksi minyak oleh OPEC baru akan dirasakan dampaknya pada evaluasi tiga bulanan berikutnya.
"Jadi kalau Pak Wirat (Dirjen Migas) bicara 1 Oktober ada perubahan (harga BBM), berarti mengacu pada harga di Juli-Agustus-September dan MOPS di 3 bulan terkahir itu berapa. Tadi semua mengacu pada formula harga yang bisa disepakati antara pemerintah, ESDM dengan Komisi 7. Itu formula harga terbuka," katanya saat berbincang dengan media di Jakarta, Kamis (29/9/2016).
Wianda menambahkan, pemangkasan produksi minyak OPEC sejatinya akan berpengaruh pada pergerakan harga minyak mentah. Namun, hingga saat ini pihaknya belum memproyeksikan penurunan harga minyaknya.
"Mungkin yang bisa dilihat utamanya ada dipergerakan harga minyak mentahnya. Kita belum memproyeksikan berapa penurunan harga minyak mentahnya. Tapi pada intinya, kalau ini dikaitkan dengan premium, memang kondisi premium itu mengacu pada angka MOPS 3 bulan terakhir dari harga ditetapkan," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, harga minyak dunia naik hampir 6% setelah OPEC mencapai kesepakatan untuk membatasi produksi minyak mentah pada pertemuan kebijakan pada November, perjanjian pertama untuk memangkas produksi sejak 2008 dan setelah pasar jatuh lantaran kelebihan pasokan minyak.
(Baca Juga: OPEC Sepakat Batasi Produksi, Harga Minyak Dunia Meroket 6%)
Seperti dikutip dari Reuters, harga minyak brent ditutup naik USD2,72, atau 5,9% menjadi 48,69 per barel, memukul lebih dari dua pekan di posisi tinggi USD48,96. Sementara, harga minyak AS West Texas Intermediate (WTI) juga naik USD2,38, atau 5,3% menjadi USD47,05, setelah sempat setinggi USD47,45, tertinggi sejak 8 September.
OPEC mencapai kesepakatan untuk membatasi produksinya ke kisaran 32,5-33,0 juta barel per hari (bph) dalam pembicaraan yang diadakan di sela-sela Forum Energi yang digelar pada 26-28 September.
(akr)