Ericsson PHK 3.900 Pekerja di Swedia
A
A
A
STOCKHOLM - Raksasa telekomunikasi Swedia, Ericsson mengumumkan pada Selasa (4/10/2016), berencana memulangkan 3.000 pekerja di bidang produksi, penjualan, riset dan pengembangan juga sekitar 900 konsultan di Swedia. Saat ini, Ericsson mempekerjakan sekitar 16.000 orang di Swedia.
Melansir Today Online, Selasa (4/10), pengumuman PHK tersebut akibat jatuhnya industri manufaktur dan pasar untuk peralatan jaringan telekomunikasi di Swedia. Mereka juga telah mengumumkan program pemotongan biaya sebesar 9 miliar kroner Swedia atau setara dengan USD1,1 miliar.
Tahun 2016 ini bisa dikata menjadi tahun nelangsa bagi perusahaan yang telah berdiri sejak 1876. Saham berkode emiten ERIC tersebut amblas hingga 25%. Dan CEO yang baru, Jan Frykhammar yang naik pada bulan Juli lalu, tidak bisa mencegah pemangkasan.
Jan menyebut pemulangan pegawai sebagai langkah yang diperlukan saat ini. "Langkah-langkah yang diperlukan untuk mengamankan daya saing jangka panjang Ericsson serta teknologi dan layanan kepemimpinan," ujarnya seperti dilansir Reuters, Selasa (4/10/2016).
PHK yang melanda Ericsson menjadi pukulan bagi Swedia. Politikus dan serikat pekerja di sana lantas bergegas dalam beberapa pekan terakhir untuk melakukan langkah penyelamatan. Sayang, upaya tersebut harus menemui kegagalan.
Sementara itu, dua investor paling menonjol di Swedia, Wallenberg dan Industrivarden yang datang menjadi penyelamat, juga gagal karena mengalami tekanan dan kinerja yang buruk dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini berimbas kepada lambatnya kinerja Ericsson dan stagnannya permintaan untuk BTS inti.
Meski melakukan pemangkasan tenaga kerja, Ericsson berikhtiar langkah amputasi tidak akan berjalan lama. Mereka berniat merekrut sekitar 1.000 posisi research and development di Swedia untuk tiga tahun mendatang guna mendukung pergeseran teknologi, pelanggan baru, dan pengembangan perangkat lunak yang lebih canggih.
Melansir Today Online, Selasa (4/10), pengumuman PHK tersebut akibat jatuhnya industri manufaktur dan pasar untuk peralatan jaringan telekomunikasi di Swedia. Mereka juga telah mengumumkan program pemotongan biaya sebesar 9 miliar kroner Swedia atau setara dengan USD1,1 miliar.
Tahun 2016 ini bisa dikata menjadi tahun nelangsa bagi perusahaan yang telah berdiri sejak 1876. Saham berkode emiten ERIC tersebut amblas hingga 25%. Dan CEO yang baru, Jan Frykhammar yang naik pada bulan Juli lalu, tidak bisa mencegah pemangkasan.
Jan menyebut pemulangan pegawai sebagai langkah yang diperlukan saat ini. "Langkah-langkah yang diperlukan untuk mengamankan daya saing jangka panjang Ericsson serta teknologi dan layanan kepemimpinan," ujarnya seperti dilansir Reuters, Selasa (4/10/2016).
PHK yang melanda Ericsson menjadi pukulan bagi Swedia. Politikus dan serikat pekerja di sana lantas bergegas dalam beberapa pekan terakhir untuk melakukan langkah penyelamatan. Sayang, upaya tersebut harus menemui kegagalan.
Sementara itu, dua investor paling menonjol di Swedia, Wallenberg dan Industrivarden yang datang menjadi penyelamat, juga gagal karena mengalami tekanan dan kinerja yang buruk dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini berimbas kepada lambatnya kinerja Ericsson dan stagnannya permintaan untuk BTS inti.
Meski melakukan pemangkasan tenaga kerja, Ericsson berikhtiar langkah amputasi tidak akan berjalan lama. Mereka berniat merekrut sekitar 1.000 posisi research and development di Swedia untuk tiga tahun mendatang guna mendukung pergeseran teknologi, pelanggan baru, dan pengembangan perangkat lunak yang lebih canggih.
(ven)