Duet Jonan-Arcandra Jangan Menambah Panjang Birokrasi
A
A
A
JAKARTA - Duet Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar sebagai wakilnya menurut Anggota Komisi VII DPR RI, Dito Ganinduto harus mampu saling mengisi satu sama lain. Dia menerangkan jangan sampai birokrasi yang ada di Kementerian teknis tersebut menjadi bertambah banyak dan berlapis.
"Mereka harus cepat ambil keputusan. Persingkat urusan birokrasi, jangan sampai bertumpuk lebih banyak," ucap Dito saat acara diskusi soal energi di Menteng, Jakarta, Sabtu (15/10/2016).
(Baca Juga: Pimpin ESDM, Jonan dan Arcandra Disebut Duet Klop)
Dia menambahkan ada beberapa hal yang harus menjadi fokus Jonan dan Arcandra di ESDM seperti sektor Minyak dan Gas Bumi (Migas), Mineral dan Batu Bara (Minerba) dan kelistrikan. Untuk sektor migas sendiri, menurutnya DPR di awal sudah sepakat akan membawa migas ke arah lebih baik dengan tidak menjadikannya sebagai pendapatan utama negara.
"Khusus gas, dia harus jadi sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi kita. Itu harus sepakat. Kemudian Undang-undang (UU) migas, yang masih dibahas di DPR ini harus selesai juga. Termasuk PP 79, karena investor menunggu kepastiannya. Ini baru selesai di ESDM, tapi belum selesai di Kemenkeu," paparnya.
(Baca Juga: Pernah Kena Reshuffle, Duet Jonan-Arcandra Diragukan)
Meski begitu Dito mengakui bahwa keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat tepat memilih Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar yang menurutnya sebagai langkah kuat. "Saya lihat mereka punya fisik kuat untuk kerja. Saya tidak berbicara kapsitas, tapi saya harap mereka bisa selesaikan masalah energi di negeri ini. Kabinet kerja sudah berjalan dua tahun dan sudah 40% pekerjaan sudah selesai. Mereka harus belajar," tandasnya.
"Mereka harus cepat ambil keputusan. Persingkat urusan birokrasi, jangan sampai bertumpuk lebih banyak," ucap Dito saat acara diskusi soal energi di Menteng, Jakarta, Sabtu (15/10/2016).
(Baca Juga: Pimpin ESDM, Jonan dan Arcandra Disebut Duet Klop)
Dia menambahkan ada beberapa hal yang harus menjadi fokus Jonan dan Arcandra di ESDM seperti sektor Minyak dan Gas Bumi (Migas), Mineral dan Batu Bara (Minerba) dan kelistrikan. Untuk sektor migas sendiri, menurutnya DPR di awal sudah sepakat akan membawa migas ke arah lebih baik dengan tidak menjadikannya sebagai pendapatan utama negara.
"Khusus gas, dia harus jadi sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi kita. Itu harus sepakat. Kemudian Undang-undang (UU) migas, yang masih dibahas di DPR ini harus selesai juga. Termasuk PP 79, karena investor menunggu kepastiannya. Ini baru selesai di ESDM, tapi belum selesai di Kemenkeu," paparnya.
(Baca Juga: Pernah Kena Reshuffle, Duet Jonan-Arcandra Diragukan)
Meski begitu Dito mengakui bahwa keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat tepat memilih Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar yang menurutnya sebagai langkah kuat. "Saya lihat mereka punya fisik kuat untuk kerja. Saya tidak berbicara kapsitas, tapi saya harap mereka bisa selesaikan masalah energi di negeri ini. Kabinet kerja sudah berjalan dua tahun dan sudah 40% pekerjaan sudah selesai. Mereka harus belajar," tandasnya.
(akr)