Taspen Siap Investasi di Proyek Jalan Tol
A
A
A
BEKASI - Direktur Utama PT Taspen (Persero), Iqbal Latanro mengatakan pihaknya siap mendukung pemerintah terkait percepatan pembangunan infrastruktur. Taspen siap berinvestasi di beberapa proyek pembangunan jalan tol, bekerja sama dengan PT Waskita (Persero) Tbk.
Menurut Iqbal, investasi di proyek jalan tol sejalan dengan program bisnis perseroan. "Ini memang sesuai dengan program bisnis kami karena masuk dalam program investasi langsung Taspen," ujarnya usai meresmikan kantor baru Taspen di Kota Bekasi, Selasa (25/10/2016).
Pembiayaan investasi langsung itu, kata bekas Direktur Utama BTN ini, sebanyak 10% dan tiga persen diantaranya, dialihkan untuk pembiayaan proyek jalan tol. Dan Taspen juga tercatat memiliki satu persen saham di Waskita.
"Kerja sama ini sifatnya B to B (Business to Business). Jadi investasi langsung kami sebesar 10 persen, kami targetkan tiga persen untuk pembiayaan proyek jalan tol ini," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan salah satu upaya mempercepat pembangunan jalan tol melalui pembiayaan dari dana BPJS Ketenagakerjaan, PT Taspen dan PT SMI (Sarana Multi Infrastruktur) pada proyek pembangunan tol.
"Kita akan mencoba menggunakan pembiayaan dari ekuitas PT SMI, PT Taspen dan BPJS Ketenagakerjaan untuk membangun infrastruktur untuk tahun ini dan tahun depan," ujar Bambang belum lama ini.
Dana-dana ini dianggap ideal untuk mendukung pembiayaan infrastruktur jalan tol karena sifatnya yang jangka panjang. Menurutnya, selama ini dana dari Taspen dan BPJS Ketenagakerjaan, lebih banyak dikembangkan lewat pasar modal seperti investasi saham. Dengan terobosan ini, dana dari Taspen dan BPJS Ketenagakerjaan bisa disalurkan ke sektor rill.
"Selama ini memang (dana Taspen dan BPJS Ketenagakerjaan) diletakkan di SUN, saham, atau deposito di bank," pungkas dia.
Menurut Iqbal, investasi di proyek jalan tol sejalan dengan program bisnis perseroan. "Ini memang sesuai dengan program bisnis kami karena masuk dalam program investasi langsung Taspen," ujarnya usai meresmikan kantor baru Taspen di Kota Bekasi, Selasa (25/10/2016).
Pembiayaan investasi langsung itu, kata bekas Direktur Utama BTN ini, sebanyak 10% dan tiga persen diantaranya, dialihkan untuk pembiayaan proyek jalan tol. Dan Taspen juga tercatat memiliki satu persen saham di Waskita.
"Kerja sama ini sifatnya B to B (Business to Business). Jadi investasi langsung kami sebesar 10 persen, kami targetkan tiga persen untuk pembiayaan proyek jalan tol ini," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan salah satu upaya mempercepat pembangunan jalan tol melalui pembiayaan dari dana BPJS Ketenagakerjaan, PT Taspen dan PT SMI (Sarana Multi Infrastruktur) pada proyek pembangunan tol.
"Kita akan mencoba menggunakan pembiayaan dari ekuitas PT SMI, PT Taspen dan BPJS Ketenagakerjaan untuk membangun infrastruktur untuk tahun ini dan tahun depan," ujar Bambang belum lama ini.
Dana-dana ini dianggap ideal untuk mendukung pembiayaan infrastruktur jalan tol karena sifatnya yang jangka panjang. Menurutnya, selama ini dana dari Taspen dan BPJS Ketenagakerjaan, lebih banyak dikembangkan lewat pasar modal seperti investasi saham. Dengan terobosan ini, dana dari Taspen dan BPJS Ketenagakerjaan bisa disalurkan ke sektor rill.
"Selama ini memang (dana Taspen dan BPJS Ketenagakerjaan) diletakkan di SUN, saham, atau deposito di bank," pungkas dia.
(ven)