Marak Aksi Pembobolan, BRI Minta Nasabah Hati-hati Transaksi ATM
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mengimbau kepada para nasabah agar lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi di Anjungan Tunai Mandiri (ATM), ketika maraknya aksi pembobolan belakangan ini. Diterangkan dalam melancarkan aksinya, pelaku kejahatan perbankan sepertinya tidak pernah kehabisan akal untuk menyelinap pada sistem.
Salah satu praktek kejahatan perbankan yang melibatkan kecanggihan teknologi yang marak saat ini dan cukup meresahkan adalah percobaan pembobolan rekening nasabah dengan teknik skimming. Skimming sendiri adalah tindakan pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu kredit atau debit secara ilegal.
“Nasabah dari sejumlah bank tiba-tiba terpotong saldo tabungannya, padahal mereka tidak melakukan transaksi pengambilan uang,” kata Corporate Secretary Bank BRI Hari Siaga Amijarso seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Sindonews di Jakarta, Minggu (30/10/2016).
Menurutnya, modus yang digunakan oleh pelaku kejahatan perbankan dengan teknik skimming tersebut di antaranya dengan cara memasang Wifi Pocket Router disertai kamera yang dimodifikasi menyerupai penutup PIN pada mesin-mesin Automatic Teller Machine (ATM) untuk mencuri PIN nasabah. Kemudian melalui alat tersebut, para pelaku menduplikasi data magnetic stripe pada kartu ATM lalu mengkloningnya ke dalam kartu ATM kosong.
“Jadi ketika ada pembobolan rekening, selain nasabah pemilik tabungan, pihak bank pun turut menjadi korban. Reputasi akan kenyamanan dan tingkat keamanan yang terjaga menjadi turun di mata masyarakat,” imbuh dia.
Diakui olehnya, beberapa kejadian juga sempat menimpa nasabah Bank BRI. Namun demikian, sebagai bank yang sangat menjaga kenyamanan dan keamanan transaksi para nasabahnya, Bank BRI segera melakukan penelusuran terkait dugaan pembobolan rekening tersebut.
Bank BRI juga telah menggandeng pihak Kepolisian untuk menangani kasus-kasus kejahatan perbankan yang menimpa Bank BRI dan nasabah Bank BRI. “Kami tidak akan segan-segan memproses secara hukum para pelaku kejahatan perbankan yang telah merugikan nasabah dan institusi BRI,” tegas dia.
Guna memastikan keamanan dalam bertransaksi, tambah Hari, Bank BRI gencar melakukan edukasi dan sosialisasi mengenai tips bertransaksi yang aman melalui berbagai bentuk sarana komunikasi, seperti melalui media massa, SMS Blast, email messaging, akun media sosial resmi BRI dalam rangka meningkatkan awareness nasabah dan memastikan nasabah senantiasa berhati-hati dalam memanfaatkan kartu debit dan ketika bertransaksi melalui mesin ATM.
Lebih lanjut, Bank BRI juga meminta nasabah agar selalu menjaga kerahasiaan PIN serta merubah PIN secara berkala. “Kami juga sampaikan ke nasabah, kalau ada yang kurang jelas mengenai berbagai produk atau layanan yang diberikan Bank BRI, agar menghubungi call BRI di 14017,” pungkasnya.
Salah satu praktek kejahatan perbankan yang melibatkan kecanggihan teknologi yang marak saat ini dan cukup meresahkan adalah percobaan pembobolan rekening nasabah dengan teknik skimming. Skimming sendiri adalah tindakan pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu kredit atau debit secara ilegal.
“Nasabah dari sejumlah bank tiba-tiba terpotong saldo tabungannya, padahal mereka tidak melakukan transaksi pengambilan uang,” kata Corporate Secretary Bank BRI Hari Siaga Amijarso seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Sindonews di Jakarta, Minggu (30/10/2016).
Menurutnya, modus yang digunakan oleh pelaku kejahatan perbankan dengan teknik skimming tersebut di antaranya dengan cara memasang Wifi Pocket Router disertai kamera yang dimodifikasi menyerupai penutup PIN pada mesin-mesin Automatic Teller Machine (ATM) untuk mencuri PIN nasabah. Kemudian melalui alat tersebut, para pelaku menduplikasi data magnetic stripe pada kartu ATM lalu mengkloningnya ke dalam kartu ATM kosong.
“Jadi ketika ada pembobolan rekening, selain nasabah pemilik tabungan, pihak bank pun turut menjadi korban. Reputasi akan kenyamanan dan tingkat keamanan yang terjaga menjadi turun di mata masyarakat,” imbuh dia.
Diakui olehnya, beberapa kejadian juga sempat menimpa nasabah Bank BRI. Namun demikian, sebagai bank yang sangat menjaga kenyamanan dan keamanan transaksi para nasabahnya, Bank BRI segera melakukan penelusuran terkait dugaan pembobolan rekening tersebut.
Bank BRI juga telah menggandeng pihak Kepolisian untuk menangani kasus-kasus kejahatan perbankan yang menimpa Bank BRI dan nasabah Bank BRI. “Kami tidak akan segan-segan memproses secara hukum para pelaku kejahatan perbankan yang telah merugikan nasabah dan institusi BRI,” tegas dia.
Guna memastikan keamanan dalam bertransaksi, tambah Hari, Bank BRI gencar melakukan edukasi dan sosialisasi mengenai tips bertransaksi yang aman melalui berbagai bentuk sarana komunikasi, seperti melalui media massa, SMS Blast, email messaging, akun media sosial resmi BRI dalam rangka meningkatkan awareness nasabah dan memastikan nasabah senantiasa berhati-hati dalam memanfaatkan kartu debit dan ketika bertransaksi melalui mesin ATM.
Lebih lanjut, Bank BRI juga meminta nasabah agar selalu menjaga kerahasiaan PIN serta merubah PIN secara berkala. “Kami juga sampaikan ke nasabah, kalau ada yang kurang jelas mengenai berbagai produk atau layanan yang diberikan Bank BRI, agar menghubungi call BRI di 14017,” pungkasnya.
(akr)