Susi Dorong Produk Perikanan Satu Harga di Indonesia Timur
A
A
A
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berencana membangun industri perikanan pada 12 pulau terluar di Indonesia. Untuk merealisasikannya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan bekerja sama dengan PT Perikanan Indonesia (Persero) dan PT Perikanan Nusantara (Persero).
(Baca Juga: Susi Sebut Illegal Fishing Bikin Anak Indonesia Kurang Gizi)
Tak hanya itu, dia juga mengaku bakal menggandeng PT Pelni (Persero) dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sebagai motor distribusi produk perikanan ke wilayah Timur Indonesia. "Dengan prinsip yang sekarang ini, saya yakin kita bisa membangun lebih cepat lagi," katanya di Dharmawangsa Hotel, Jakarta, Kamis (3/11/2016).
Mantan Bos Susi Air ini mengaku, pihaknya akan membuka gerbang (gateway) untuk industri perikanan dari timur Indonesia ke Republik Palau dan Darwin, Australia. Menurutnya, hal tersebut juga akan memperbaiki ongkos logistik menjadi lebih rasional.
"Kita ingin buka gateway timur Indonesia untuk ke Palau yang jaraknya hanya 1/5 daripada Jakarta, dan juga gateway selatan ke Darwin dan ke Kenth yang mana jaraknya juga 1/5 atau 1/7 dari Jakarta. Ini akan mengubah logistik lebih rasional. Ikan bisa langsung jual ke pasar internasional fresh," imbuh dia.
(Baca Juga: Menteri Susi Berhasil Bikin 10.000 Kapal Asing Kabur dari RI)
Nantinya, produk-produk perikanan untuk 12 pulau terluar tersebut juga akan dikirim langsung dari Darwin atau Palau. Selama ini, produk perikanan untuk wilayah di Timur Indonesia itu dikirim dari Pulau Jawa sehingga membuat ongkosnya menjadi lebih mahal.
"Kalau kita ambil dari Darwin, di supermarket Darwin hanya USD3-USD4. Diterbangkan dengan Garuda pakai ATR saja, hanya USD1 costnya," tuturnya.
Susi berharap, rencananya tersebut sudah bisa terealisasi pada awal 2017. "1 Januari (Garuda) harus mulai terbang Kupang-Darwin kemudian Timika-Kent, Merauke-Kent dan akan memotong 1/5 cost ekonomi, dan memberikan kesempatan Indonesia bagian timur mendapatkan harga sama," tandasnya.
(Baca Juga: Susi Sebut Illegal Fishing Bikin Anak Indonesia Kurang Gizi)
Tak hanya itu, dia juga mengaku bakal menggandeng PT Pelni (Persero) dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sebagai motor distribusi produk perikanan ke wilayah Timur Indonesia. "Dengan prinsip yang sekarang ini, saya yakin kita bisa membangun lebih cepat lagi," katanya di Dharmawangsa Hotel, Jakarta, Kamis (3/11/2016).
Mantan Bos Susi Air ini mengaku, pihaknya akan membuka gerbang (gateway) untuk industri perikanan dari timur Indonesia ke Republik Palau dan Darwin, Australia. Menurutnya, hal tersebut juga akan memperbaiki ongkos logistik menjadi lebih rasional.
"Kita ingin buka gateway timur Indonesia untuk ke Palau yang jaraknya hanya 1/5 daripada Jakarta, dan juga gateway selatan ke Darwin dan ke Kenth yang mana jaraknya juga 1/5 atau 1/7 dari Jakarta. Ini akan mengubah logistik lebih rasional. Ikan bisa langsung jual ke pasar internasional fresh," imbuh dia.
(Baca Juga: Menteri Susi Berhasil Bikin 10.000 Kapal Asing Kabur dari RI)
Nantinya, produk-produk perikanan untuk 12 pulau terluar tersebut juga akan dikirim langsung dari Darwin atau Palau. Selama ini, produk perikanan untuk wilayah di Timur Indonesia itu dikirim dari Pulau Jawa sehingga membuat ongkosnya menjadi lebih mahal.
"Kalau kita ambil dari Darwin, di supermarket Darwin hanya USD3-USD4. Diterbangkan dengan Garuda pakai ATR saja, hanya USD1 costnya," tuturnya.
Susi berharap, rencananya tersebut sudah bisa terealisasi pada awal 2017. "1 Januari (Garuda) harus mulai terbang Kupang-Darwin kemudian Timika-Kent, Merauke-Kent dan akan memotong 1/5 cost ekonomi, dan memberikan kesempatan Indonesia bagian timur mendapatkan harga sama," tandasnya.
(akr)