RI Akan Alokasikan Dana Penanggulangan Kemiskinan Dunia

Rabu, 14 Desember 2016 - 15:13 WIB
RI Akan Alokasikan Dana...
RI Akan Alokasikan Dana Penanggulangan Kemiskinan Dunia
A A A
YOGYAKARTA - Pemerintah Indonesia berjanji akan turut serta dalam pengurangan dan penanggulangan angka kemiskinan di dunia melalui International Development Assosiation (IDA), organisasi internasional yang berkonsentrasi membantu negara-negara miskin di dunia.

Menteri Keuangan (Menkeu) Srimulyani saat menghadiri konferensi IDA ke-18 di Hotel Hyatt mengatakan, IDA merupakan organisasi yang membantu negara miskin yang terdampak akibat konflik maupun claimed change (perubahan iklim).

IDA terbentuk dengan semangat milinium development goal menjadi susitanable development goal di mana antara negara miskin, menengah dan maju bersama-sama mengurangi angka kemiskinan.

"Kita akan bersama-sama menanggulangi dampak meledaknya penduduk dunia, dan juga berkuranganya sumber daya alam saat ini," kata Srimulyani di Yogyakarta, Rabu (14/12/2016).

IDA berperan membantu negara konflik memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan sumber daya lainnya untuk memiliki kemampuan sebanyak mungkin dalam hal pembangunan. IDA 18 berharap dana yang mereka himpun mencapai USD75 miliar yang berasal dari Bank Dunia.

Di samping itu, negara donor juga diharapkan akan menyampaikan support sementara IDA untuk menangani konflik. Dia mengatakan, dahulu Indonesia sebagai penerima IDA namun sekarang sudah tidak lagi dan mendapat support dari Bank Dunia.

Kendati demikian, Indonesia juga masih mendapat support dari IDA meskipun hanya kecil. Namun, untuk 10 tahun ke depan, Indonesia akan berupaya mengalokasikan dananya untuk pengentasan kemiskinan di dunia.

Meski akan ada alokasi dana yang diberikan kepada IDA dan negara-negara miskin di Indonesia, tapi Sri Mulyani menandaskan tidak akan mengganggu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) saat ini. Karena, alokasi dana yang diberikan sifatnya jangka panjang yaitu 10 tahun, sehingga alokasinya bisa direncanakan jauh hari.

"Tidak membebani APBN kali ini, tetapi anggaran tersebut sudah muncul selama 10 tahun ke depan," ujar dia.

Menkeu belum mengetahui berapa besaran alokasi dana yang akan diberikan pemerintah Indonesia dalam pengentasan kemiskinan di seluruh dunia tersebut, karena belum dibahas. Selain berkontribusi melalui dana, Indonesia juga bisa berperan dalam pengurangan kemiskinan melalui pengalamannya.

Sri Mulyani menuturkan, Indonesia memiliki pengalaman cukup banyak dalam hal pengentasan kemiskinan. Seperti yang dilakukan pemerintah DIY dalam hal recovery penduduk paska gempa 2006.

Melalui pengalaman tersebut, Indonesia akan berusaha membantu negara lain yang tekena bencana agar terhindar dari kemiskinan. "Kontribusinya memang tidak sebatas uang, tetapi juga pengalaman," ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta, Arif Budi Santosa mengatakan, kemiskinan yang terjadi di Indonesia terutama DIY lebih banyak melanda para petani.

Atas dasar itu, perlu ada kebijakan khusus untuk menolong para petani dari kemiskinan yang melanda mereka. Kesenjangan yang terjadi antara petani dengan profesi lain harus dikoreksi untuk menolong para petani tersebut.

"Indonesia memang harus belajar banyak terkait dengan penanganan kemiskinan tersebut," ujar Sri Mulyani.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0803 seconds (0.1#10.140)