Pertumbuhan Ekonomi RI Sangat Tergantung dengan China
A
A
A
JAKARTA - Institute Development of Economic and Finance (Indef) memandang, pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga saat ini masih terpengaruh pada kondisi perekonomian global. Bahkan, perekonomian Indonesia sangat bergantung pada kinerja ekonomi di China.
Peneliti Indef Abra P. G Talattov mengungkapkan, kondisi perekonomian global di tahun depan diperkirakan masih akan terpuruk. Ekonomi China sendiri, diproyeksi hanya tumbuh 6,2% hingga 6,5% di 2017.
"Kalau kita lihat memang arah perekonomian global kedepan memang masih akan berat, seperti proyeksi World Bank dan IMF juga ekonomi dunia masih landai terutama di China. China prediksinya akan menurun di kisaran 6,2-6,5%," katanya dalam sebuah diskusi bertajuk Catatan Akhir Tahun di Kedai Tjikini, Jakarta, Minggu (18/12/2016).
Menurutnya, maju tidaknya ekonomi Indonesia sangat tergantung dengan kondisi ekonomi Negeri Tirai Bambu di tahun depan. Ekspor Indonesia yang sangat besar ke China menjadi alasan mengapa kondisi ekonomi di Tanah Air sangat tergantung mereka.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat bergantung kinerja ekonomi China, karena ekspor kita cukup besar. Jadi maju tidaknya ekonomi Indonesia tergantung China," imbuh dia.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini yang diprediksi akan mencapai angka 5 persen, dinilai sebagai suatu hal yang realistis. Namun, sayangnya pertumbuhan ekonomi ini masih kalah dibandingkan oleh Filipina.
"Dibanding ASEAN, Indonesia cukup tinggi. Tapi masih kalah dibanding Filipina 6%. Proyeksi 5,1% tahun depan cukup moderat, ditambah keangkuhan kebijakan fiskal tahun depan," tandasnya.
Peneliti Indef Abra P. G Talattov mengungkapkan, kondisi perekonomian global di tahun depan diperkirakan masih akan terpuruk. Ekonomi China sendiri, diproyeksi hanya tumbuh 6,2% hingga 6,5% di 2017.
"Kalau kita lihat memang arah perekonomian global kedepan memang masih akan berat, seperti proyeksi World Bank dan IMF juga ekonomi dunia masih landai terutama di China. China prediksinya akan menurun di kisaran 6,2-6,5%," katanya dalam sebuah diskusi bertajuk Catatan Akhir Tahun di Kedai Tjikini, Jakarta, Minggu (18/12/2016).
Menurutnya, maju tidaknya ekonomi Indonesia sangat tergantung dengan kondisi ekonomi Negeri Tirai Bambu di tahun depan. Ekspor Indonesia yang sangat besar ke China menjadi alasan mengapa kondisi ekonomi di Tanah Air sangat tergantung mereka.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat bergantung kinerja ekonomi China, karena ekspor kita cukup besar. Jadi maju tidaknya ekonomi Indonesia tergantung China," imbuh dia.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini yang diprediksi akan mencapai angka 5 persen, dinilai sebagai suatu hal yang realistis. Namun, sayangnya pertumbuhan ekonomi ini masih kalah dibandingkan oleh Filipina.
"Dibanding ASEAN, Indonesia cukup tinggi. Tapi masih kalah dibanding Filipina 6%. Proyeksi 5,1% tahun depan cukup moderat, ditambah keangkuhan kebijakan fiskal tahun depan," tandasnya.
(dol)