Ekspor Masih Rendah, Paket Kebijakan Ekonomi Kurang Ampuh

Minggu, 18 Desember 2016 - 21:43 WIB
Ekspor Masih Rendah,...
Ekspor Masih Rendah, Paket Kebijakan Ekonomi Kurang Ampuh
A A A
JAKARTA - ‎Institute Development of Economic and Finance (Indef) menilai, paket kebijakan ekonomi yang telah 14 kali diluncurkan pemerintah kurang nendang dan kurang ampuh memperbaiki kondisi perekonomian di Indonesia. Hal ini terbukti dari rendahnya ekspor Indonesia dan menurunnya tigkat investasi di Tanah Air.

Peneliti Indef Abra P‎. G Talattov mencontohkan, investasi di sektor industri dan pertanian mengalami penurunan pertumbuhan. Padahal, dua sektor ini sangat strategis dan penyerapan tenaga kerjanya sangat tinggi.

"Dari struktur PDB, investasi cukup menurun dan kebijakan pemerintah lewat instrumen fiskal jadi tidak efektif," katanya dalam sebuah diskusi bertajuk 'Catatan Akhir Tahun' di Kedai Tjikini, Jakarta, Minggu (18/12/2016).

Selain itu, sambung Abra, realisasi ekspor dan impor juga cenderung mengalami penurunan. Dibanding 2015, ekspor Indonesia pada tahun ini turun 8,04% sementara impor turun 7,50%.

Meskipun sedikit turun, namun barang impor yang masuk ke Tanah Air didominasi oleh barang konsumsi. Hal ini menandakan industri di Tanah Air sedang tidak sehat dan kebijakan fiskal melalui paket kebijakan ekonomi tidak berpengaruh pada peningkatan ekspor‎.

"Kebijakan fiskal melalui paket kebijakan untuk mendorong sektor riil, tapi di kegiatan ekspor dan impor belum ada peningkatan. Impor juga kecenderungannya bahan konsumsi. Ini menandakan industri kita memang sedang sakit, akhirnya pengusaha kita lebih gemar melakukan perdagangan," imbuh dia.

‎Dia menambakan, kebijakan fiskal yang belum berkualitas juga dicerminkan oleh pertumbuhan ekonomi yang belum merata. Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat, namun secara regional masih ada ketimpangan.

"Di Kalimantan masih negatif, di Sumatera juga masih di bawah pertumbuhan nasional. Pemerintah jangan konsen pembangunan di Jawa saja, tapi harus merata," tandasnya.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5803 seconds (0.1#10.140)