HT Motivasi Mahasiswa UNISNU Jepara Majukan Bangsa
A
A
A
JEPARA - Chairman and CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) memotivasi mahasiswa Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU), Jepara, Jawa Tengah untuk berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
"Kewajiban kita bersama sebagai anak bangsa memajukan Indonesia," katanya saat memberikan kuliah umum bertajuk Kewirausahaan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia, Rabu (21/2/2016).
Pria yang telah mengajar di lebih 150 kampus di seluruh Indonesia itu mengungkapkan, berbagai persoalan bisa teratasi bila Indonesia beranjak menjadi negara maju.
Dia mencontohkan, saat ini hanya sekitar 1 juta orang yang masuk ke perguruan tinggi setiap tahunnya. Artinya, Indonesia membutuhkan waktu 25 tahun untuk mencetak 25 juta lulusan perguruan tinggi.
Faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab rendahnya angka lulusan perguruan tinggi di negeri ini. Bila menjadi negara maju, lanjut HT, Indonesia bisa memberikan subsidi bahkan menggratiskan pendidikan untuk masyarakatnya.
Begitu pun di bidang kesehatan, negara maju bisa memberikan pelayanan kesehatan yang baik secara gratis untuk masyarakatnya yang membutuhkan. Dan bidang-bidang lainnya termasuk militer dan olahraga bisa baik bila negara maju.
"Ketika Indonesia maju, negara bisa hadir membantu kebutuhan dasar masyarakat seperti pendidikan, kesehatan, papan dan pekerjaan," tutur HT.
Ayah lima anak itu mengatakan, salah satu langkah yang bisa diambil mahasiswa untuk memajukan bangsa adalah dengan menekuni wirausaha. Saat ini, jumlah pengusaha produktif di Tanah Air sangat sedikit, berimbas pada sedikitnya penggerak perekonomian nasional.
Selama ini, hanya sebagian kecil masyarakat yang menopang ekonomi Indonesia, mayoritas berada di kota-kota besar. "Idealnya 2% penduduk Indonesia pengusaha produktif, sehingga pencari dan pemberi kerja seimbang, kesejahteraan akan meningkat," terang HT yang kini berusia 51 tahun itu.
Dia menambahkan, dibutuhkan peran pemerintah untuk melahirkan pengusaha-pengusaha produktif yang menciptakan lapangan kerja di daerah. Dengan begitu, daerah bisa maju dan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa melesat.
"Dibutuhkan kebijakan dengan implementasi konkret yang memberi kesempatan masyarakat daerah untuk maju lebih cepat," tutur HT. Diantaranya kemudahan akses modal murah, pelatihan keterampilan dan proteksi.
Sementara itu, Rektor UNISNU Sa'dullah Assaidi mengungkapkan antusiasme mahasiswa untuk mengikuti kuliah umum HT sangat besar. Menurutnya, pengalaman dan wawasan yang disampaikan HT memotivasi mahasiswa untuk melangkah lebih baik. "Kedatangan Hary Tanoesoedibjo memberikan satu pengalaman yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa di sini," katanya.
"Kewajiban kita bersama sebagai anak bangsa memajukan Indonesia," katanya saat memberikan kuliah umum bertajuk Kewirausahaan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia, Rabu (21/2/2016).
Pria yang telah mengajar di lebih 150 kampus di seluruh Indonesia itu mengungkapkan, berbagai persoalan bisa teratasi bila Indonesia beranjak menjadi negara maju.
Dia mencontohkan, saat ini hanya sekitar 1 juta orang yang masuk ke perguruan tinggi setiap tahunnya. Artinya, Indonesia membutuhkan waktu 25 tahun untuk mencetak 25 juta lulusan perguruan tinggi.
Faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab rendahnya angka lulusan perguruan tinggi di negeri ini. Bila menjadi negara maju, lanjut HT, Indonesia bisa memberikan subsidi bahkan menggratiskan pendidikan untuk masyarakatnya.
Begitu pun di bidang kesehatan, negara maju bisa memberikan pelayanan kesehatan yang baik secara gratis untuk masyarakatnya yang membutuhkan. Dan bidang-bidang lainnya termasuk militer dan olahraga bisa baik bila negara maju.
"Ketika Indonesia maju, negara bisa hadir membantu kebutuhan dasar masyarakat seperti pendidikan, kesehatan, papan dan pekerjaan," tutur HT.
Ayah lima anak itu mengatakan, salah satu langkah yang bisa diambil mahasiswa untuk memajukan bangsa adalah dengan menekuni wirausaha. Saat ini, jumlah pengusaha produktif di Tanah Air sangat sedikit, berimbas pada sedikitnya penggerak perekonomian nasional.
Selama ini, hanya sebagian kecil masyarakat yang menopang ekonomi Indonesia, mayoritas berada di kota-kota besar. "Idealnya 2% penduduk Indonesia pengusaha produktif, sehingga pencari dan pemberi kerja seimbang, kesejahteraan akan meningkat," terang HT yang kini berusia 51 tahun itu.
Dia menambahkan, dibutuhkan peran pemerintah untuk melahirkan pengusaha-pengusaha produktif yang menciptakan lapangan kerja di daerah. Dengan begitu, daerah bisa maju dan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa melesat.
"Dibutuhkan kebijakan dengan implementasi konkret yang memberi kesempatan masyarakat daerah untuk maju lebih cepat," tutur HT. Diantaranya kemudahan akses modal murah, pelatihan keterampilan dan proteksi.
Sementara itu, Rektor UNISNU Sa'dullah Assaidi mengungkapkan antusiasme mahasiswa untuk mengikuti kuliah umum HT sangat besar. Menurutnya, pengalaman dan wawasan yang disampaikan HT memotivasi mahasiswa untuk melangkah lebih baik. "Kedatangan Hary Tanoesoedibjo memberikan satu pengalaman yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa di sini," katanya.
(ven)